KKP Targetkan Ekspor Produk Perikanan Capai Rp112 Triliun di 2024
Rabu, 10 Januari 2024 - 15:36 WIB
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun.
Adapun, produksi perikanan pada tahun ini ditargetkan berada di posisi 30,85 juta ton. Target itu lebih tinggi dari realisasi tahun sebelumnya, yaitu 24,74 juta ton. Tak hanya itu, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono juga mematok pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan di angka 5-6 persen. Adapun hingga kuartal III/2023 PDB perikanan mencapai 6,78 persen.
“Menuju USD7,20 miliar masih relevan, bisa kita kejar (2024),” ungkap Sakti saat konferensi pers, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2023).
Menurut dia, target indikator kinerja utama (IKU) tersebut sejalan dengan lima program prioritas KKP. Kelima program yang dimaksud diantaranya, memperluas kawasan konservasi laut, penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota, pengembangan perikanan budidaya di laut, pesisir, dan darat.
Lalu, pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, terakhir pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan. "Indonesia harus bisa jadi champion dan akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia," paparnya.
Di sisi nilai tukar nelayan juga diperkirakan naik tipis dari periode tahun lalu, yaitu 105,40 persen. Pada 2024, nilai tukar nelayan ditargetkan ada di posisi 108 persen.
Sedangkan, nilai tukar pembudidaya ikan 105 persen. Lalu, rasio ekspor ikan dari hasil perikanan yang diterima oleh negara tujuan ekspor diprediksi mencapai 99 persen.
"Produksi garam di targetkan 2 juta ton, angka konsumsi ikan ditargetkan 59 Kg per kap per tahun, luas kawasan konservasi laut ditargetkan mencapai 29,30 juta Ha, penyelesaian penataan ruang laut dan zonasi pesisir ditargetkan di 21 kawasan, proporsi tangkap jenis ikan yang berada dalam batas biologi yang aman ditargetkan lebih dari 80 persen," jelasnya.
Adapun, produksi perikanan pada tahun ini ditargetkan berada di posisi 30,85 juta ton. Target itu lebih tinggi dari realisasi tahun sebelumnya, yaitu 24,74 juta ton. Tak hanya itu, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono juga mematok pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan di angka 5-6 persen. Adapun hingga kuartal III/2023 PDB perikanan mencapai 6,78 persen.
“Menuju USD7,20 miliar masih relevan, bisa kita kejar (2024),” ungkap Sakti saat konferensi pers, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2023).
Menurut dia, target indikator kinerja utama (IKU) tersebut sejalan dengan lima program prioritas KKP. Kelima program yang dimaksud diantaranya, memperluas kawasan konservasi laut, penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota, pengembangan perikanan budidaya di laut, pesisir, dan darat.
Lalu, pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, terakhir pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan. "Indonesia harus bisa jadi champion dan akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia," paparnya.
Di sisi nilai tukar nelayan juga diperkirakan naik tipis dari periode tahun lalu, yaitu 105,40 persen. Pada 2024, nilai tukar nelayan ditargetkan ada di posisi 108 persen.
Sedangkan, nilai tukar pembudidaya ikan 105 persen. Lalu, rasio ekspor ikan dari hasil perikanan yang diterima oleh negara tujuan ekspor diprediksi mencapai 99 persen.
"Produksi garam di targetkan 2 juta ton, angka konsumsi ikan ditargetkan 59 Kg per kap per tahun, luas kawasan konservasi laut ditargetkan mencapai 29,30 juta Ha, penyelesaian penataan ruang laut dan zonasi pesisir ditargetkan di 21 kawasan, proporsi tangkap jenis ikan yang berada dalam batas biologi yang aman ditargetkan lebih dari 80 persen," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda