Kang Emil, Pak Jokowi Mewanti-wanti Pertumbuhan Ekonomi
Selasa, 11 Agustus 2020 - 11:31 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Barat (Jabar) kembali meminta agar pertumbuhan ekonomi di kuartal III digenjot. Dia mengatakan, pada kuarta II pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah minus.
“Kita tahu kuartal pertama 2020 kita masih tumbuh 2,97%. Negara lain sudah banyak yang negatif, kita masih tumbuh positif. Tapi di kuartal kedua kita sudah masuk minus. Langsung minus 5,32%. Ini hati-hati,” katanya saat memberikan arahan penanganan Covid di Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).
Dia mengatakan, kepala daerah juga harus memperhatikan pertumbuhan ekonominya. Sebagaimana Jabar yang pertumbuhannya di bawah pertumbuhan nasional. ( Baca juga:Inpres Jokowi Jangan Hanya Menjadi Macan Kertas )
“Tadi di Jawa Barat juga di kuartal kedua juga sudah berada pada posisi minus 5,9%. Ini hati-hati-hati,” tuturnya.
Meski begitu dia mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya akan lebih baik. Namun tentunya butuh kerja keras.
“Tapi saya optimistis di kuartal ketiga kita akan lebih baik dari yang kuartal kedua. Dan kita ingin tumbuh positif tapi memang ini perlu kerja keras. Kunci ada di bulan Juli, Agustus dan September supaya kita tidak masuk dalam kategori resesi ekonomi,” tuturnya.
Bahkan Jokowi menyebut di kondisi saat ini Indonesia tetap harus bersyukur. Sebab, banyak negara yang pertumbuhan ekonominya sudah minus belasan.
“Tapi kita juga patut bersyukur meskipun kita minus 5,32%. Coba kita lihat Italia minus 17,3%, Jerman minus 11,7 %, Perancis minus 19%, dan Amerika minus 9,5%. Kita tetap harus alhamdulillah, harus kita syukuri itu,” pungkasnya.
“Kita tahu kuartal pertama 2020 kita masih tumbuh 2,97%. Negara lain sudah banyak yang negatif, kita masih tumbuh positif. Tapi di kuartal kedua kita sudah masuk minus. Langsung minus 5,32%. Ini hati-hati,” katanya saat memberikan arahan penanganan Covid di Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).
Dia mengatakan, kepala daerah juga harus memperhatikan pertumbuhan ekonominya. Sebagaimana Jabar yang pertumbuhannya di bawah pertumbuhan nasional. ( Baca juga:Inpres Jokowi Jangan Hanya Menjadi Macan Kertas )
“Tadi di Jawa Barat juga di kuartal kedua juga sudah berada pada posisi minus 5,9%. Ini hati-hati-hati,” tuturnya.
Meski begitu dia mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya akan lebih baik. Namun tentunya butuh kerja keras.
“Tapi saya optimistis di kuartal ketiga kita akan lebih baik dari yang kuartal kedua. Dan kita ingin tumbuh positif tapi memang ini perlu kerja keras. Kunci ada di bulan Juli, Agustus dan September supaya kita tidak masuk dalam kategori resesi ekonomi,” tuturnya.
Bahkan Jokowi menyebut di kondisi saat ini Indonesia tetap harus bersyukur. Sebab, banyak negara yang pertumbuhan ekonominya sudah minus belasan.
“Tapi kita juga patut bersyukur meskipun kita minus 5,32%. Coba kita lihat Italia minus 17,3%, Jerman minus 11,7 %, Perancis minus 19%, dan Amerika minus 9,5%. Kita tetap harus alhamdulillah, harus kita syukuri itu,” pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda