15 Proyek Migas Bakal Produksi di 2024, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Triliun
Senin, 15 Januari 2024 - 12:56 WIB
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan 15 proyek minyak dan gas bumi ( migas ) akan mulai berproduksi atau onstream di 2024. Nilai investasi 15 proyek itu mencapai USSD560,1 juta atau sekitar Rp8,7 triliun.
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengungkapkan 15 proyek itu nantinya akan menambah produksi minyak sebesar 41.992 barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 324 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD560,1 juta.
Demikian diungkapkan Wahyu saat Jumpa Pers SKK Migas Capaian Kinerja Tahun 2023 di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/1/2024). Adapun 15 proyek tersebut, di antaranya Akatara Gas Plant yang direncanakan onstream April 2024, SP Puspa Asri pada Oktober 2024, Flowwline ASDJ-116X pada April 2024, Kompresor Merbau pada November 2024, Proyek CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru pada April 2024, OPL E-Main pada Juni 2024 mendatang.
Tiga proyek Pertamina Hulu Mahakam yang akan onstream pada Maret 2024, yakni Peciko 8B dengan kebutuhan capex USD29,49 juta, Bekapai Artificial Lift dengan capex USD17,5 juta dan SWPG Debottlenecking dengan capex USD4,58 juta.
Fasilitas Kompresor South Sembakung yang direncanakan onstream Mei 2024, Dayung Facility Optimization pada Juli 2024, dan West Belut pada Agustus 2024 mendatang. Wahju juga memastikan rencana beroperasinya 15 proyek di 2024 itu tidak akan terganggu dengan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).
"Di dalam kalender saya tidak ada parameter adanya pemilu, jadi mau pemilu mau tidak, ya jalan terus dan saya terus terang sampai saat ini belum pernah merasa terganggu akibat adanya pemilu," tutur Wahju.
Justru, bencana banjir, kekurangan rig hingga kekurangan sumber daya manusia (SDM) dapat mengganggu berjalannya proyek migas.
"Sampai saat ini saya belum terasa dampak yang ada, jadi buat saya ngapain dipertimbangkan di dalam project execution plan untuk saat ini. Kalau memang nanti muncul, nanti kami pertimbangkan berikutnya," jelasnya.
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengungkapkan 15 proyek itu nantinya akan menambah produksi minyak sebesar 41.992 barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 324 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD560,1 juta.
Demikian diungkapkan Wahyu saat Jumpa Pers SKK Migas Capaian Kinerja Tahun 2023 di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/1/2024). Adapun 15 proyek tersebut, di antaranya Akatara Gas Plant yang direncanakan onstream April 2024, SP Puspa Asri pada Oktober 2024, Flowwline ASDJ-116X pada April 2024, Kompresor Merbau pada November 2024, Proyek CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru pada April 2024, OPL E-Main pada Juni 2024 mendatang.
Tiga proyek Pertamina Hulu Mahakam yang akan onstream pada Maret 2024, yakni Peciko 8B dengan kebutuhan capex USD29,49 juta, Bekapai Artificial Lift dengan capex USD17,5 juta dan SWPG Debottlenecking dengan capex USD4,58 juta.
Fasilitas Kompresor South Sembakung yang direncanakan onstream Mei 2024, Dayung Facility Optimization pada Juli 2024, dan West Belut pada Agustus 2024 mendatang. Wahju juga memastikan rencana beroperasinya 15 proyek di 2024 itu tidak akan terganggu dengan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).
"Di dalam kalender saya tidak ada parameter adanya pemilu, jadi mau pemilu mau tidak, ya jalan terus dan saya terus terang sampai saat ini belum pernah merasa terganggu akibat adanya pemilu," tutur Wahju.
Justru, bencana banjir, kekurangan rig hingga kekurangan sumber daya manusia (SDM) dapat mengganggu berjalannya proyek migas.
"Sampai saat ini saya belum terasa dampak yang ada, jadi buat saya ngapain dipertimbangkan di dalam project execution plan untuk saat ini. Kalau memang nanti muncul, nanti kami pertimbangkan berikutnya," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda