Lindungi UMKM, Ganjar Tegaskan Impor Batik Harus Dibatasi
Selasa, 16 Januari 2024 - 17:54 WIB
PEKALONGAN - Ribuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) batik di Pekalongan mengeluhkan banjirnya batik impor di pasar dalam negeri. Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo pun merespons keluhan tersebut dengan janji akan membatasi impor jika terpilih nanti.
Harapan pembatasan batik impor dari China tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Paguyuban Batik IBC Pekalongan Abdurrahman kepada Ganjar. Abdurrahman berharap Ganjar mengevaluasi kebijakan impor batik. Sebab menurutnya, banyak pengusaha batik dalam negeri dan potensinya juga lebih baik dibanding batik luar negeri.
"Tolong Pak, banyaknya batik impor membuat industri batik dalam negeri kewalahan. Kita sulit bersaing karena harga batik impor itu murah sekali," kata Abdurrahman saat menemui Ganjar di Pekalongan, Selasa (16/1/2024).
Menanggapi permintaan itu, Ganjar menegaskan sepakat bahwa impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas. Maraknya batik impor, kata Ganjar, bisa membunuh industri batik dalam negeri.
"Yang mereka keluhkan munculnya batik dari Tiongkok, itu yang membuat harganya jatuh. Saya minta memang mesti dipertimbangkan betul, agar pembatasan impor batik dilakukan. Sebab kalau tidak, pelaku UMKM kewalahan," kata Ganjar.
Ganjar meminta seluruh paguyuban batik bersatu dan ikut merumuskan terkait kebijakan itu. Untuk sementara, Ganjar akan membantu berkomunikasi dengan pemetintah pusat terkait masalah ini. "Saya minta dikirimkan datanya, nanti saya bantu komunikasi dengan pemerintah pusat terkait hal ini," tuturnya.
Tak hanya soal impor batik, dalam kesempatan itu Ganjar juga berdiskusi terkait banyak hal. Misalnya tentang pendampingan, kemudahan akses permodalan, hingga pemasaran dengan sistem digital.
"Sekarang banyak anak muda yang tertarik, maka kita dorong agar mereka bisa membuat batik semakin mendunia dengan cara pemasaran digital. Kalau anak muda yang pegang, pasti designnya lebih kekinian dan mereka bisa memasarkan ke seluruh penjuru dunia melalui digital. Kita akan tarus dampingi agar batik lebih mendunia," tandasnya.
Harapan pembatasan batik impor dari China tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Paguyuban Batik IBC Pekalongan Abdurrahman kepada Ganjar. Abdurrahman berharap Ganjar mengevaluasi kebijakan impor batik. Sebab menurutnya, banyak pengusaha batik dalam negeri dan potensinya juga lebih baik dibanding batik luar negeri.
Baca Juga
"Tolong Pak, banyaknya batik impor membuat industri batik dalam negeri kewalahan. Kita sulit bersaing karena harga batik impor itu murah sekali," kata Abdurrahman saat menemui Ganjar di Pekalongan, Selasa (16/1/2024).
Menanggapi permintaan itu, Ganjar menegaskan sepakat bahwa impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas. Maraknya batik impor, kata Ganjar, bisa membunuh industri batik dalam negeri.
"Yang mereka keluhkan munculnya batik dari Tiongkok, itu yang membuat harganya jatuh. Saya minta memang mesti dipertimbangkan betul, agar pembatasan impor batik dilakukan. Sebab kalau tidak, pelaku UMKM kewalahan," kata Ganjar.
Ganjar meminta seluruh paguyuban batik bersatu dan ikut merumuskan terkait kebijakan itu. Untuk sementara, Ganjar akan membantu berkomunikasi dengan pemetintah pusat terkait masalah ini. "Saya minta dikirimkan datanya, nanti saya bantu komunikasi dengan pemerintah pusat terkait hal ini," tuturnya.
Baca Juga
Tak hanya soal impor batik, dalam kesempatan itu Ganjar juga berdiskusi terkait banyak hal. Misalnya tentang pendampingan, kemudahan akses permodalan, hingga pemasaran dengan sistem digital.
"Sekarang banyak anak muda yang tertarik, maka kita dorong agar mereka bisa membuat batik semakin mendunia dengan cara pemasaran digital. Kalau anak muda yang pegang, pasti designnya lebih kekinian dan mereka bisa memasarkan ke seluruh penjuru dunia melalui digital. Kita akan tarus dampingi agar batik lebih mendunia," tandasnya.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda