Alasan Pemerintah Getol Caplok Vale, ESDM: Satu-satunya Investor Nikel Non-China
Rabu, 17 Januari 2024 - 08:14 WIB
JAKARTA - Plt Dirjen Minerba Bambang Suswantono buka suara mengenai kelanjutan proses divestasi saham PT Vale Indonesia. Perusahaan tersebut cukup bagus dalam menjaga aspek lingkungan lantaran konsisten menjaga alam dengan implementasi sistem penghijauan, reklamasi, dan sebagainya.
Apalagi berkode emiten itu merupakan satu-satunya perusahaan smelter non-China. Sehingga menurutnya penting untuk mendukung dan menjaga keberadaan PT Vale sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan kesan internasional yang sehat terkait investasi di Indonesia.
"Kemudian satu hal lagi mungkin ada nilai diplomatisnya. Kalau lihat smelter-smelter nikel yang ada hampir semuanya dari China. Ini satu-satunya non China, jadi harus kita bantu, kita amankan agar kesan internasional investasi di Indonesia ini sehat, tidak melihat hanya China aja," terangnya dalam konferensi pers Capaian Tahun 2023 dan Program Kerja tahun 2024 subsektor mineral dan batubara di Kantor Ditjen Minerba, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Bambang menambahkan Presiden Jokowi pun pernah melihat langsung dan memberikan penilaian positif terhadap praktik lingkungan Vale. Sementara, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Ing Tri Winarno mengungkapkan, meski perusahaan INCO telah menawarkan harga saham yang akan didivestasikan namun ruang untuk negosiasi masih terbuka.
"Jadi kemahalan atau tidak, kalau misalnya dilihat dari rata-rata harga saham 3 bulan terakhir memang Rp4.600. Kalau saham INCO saat ini kan sudah Rp4.300. Itupun kalau sesuai dengan harga saham. Tetapi ini kan mesti tanda petik ada diskon tertentu," jelasnya.
Apalagi berkode emiten itu merupakan satu-satunya perusahaan smelter non-China. Sehingga menurutnya penting untuk mendukung dan menjaga keberadaan PT Vale sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan kesan internasional yang sehat terkait investasi di Indonesia.
"Kemudian satu hal lagi mungkin ada nilai diplomatisnya. Kalau lihat smelter-smelter nikel yang ada hampir semuanya dari China. Ini satu-satunya non China, jadi harus kita bantu, kita amankan agar kesan internasional investasi di Indonesia ini sehat, tidak melihat hanya China aja," terangnya dalam konferensi pers Capaian Tahun 2023 dan Program Kerja tahun 2024 subsektor mineral dan batubara di Kantor Ditjen Minerba, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Bambang menambahkan Presiden Jokowi pun pernah melihat langsung dan memberikan penilaian positif terhadap praktik lingkungan Vale. Sementara, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Ing Tri Winarno mengungkapkan, meski perusahaan INCO telah menawarkan harga saham yang akan didivestasikan namun ruang untuk negosiasi masih terbuka.
"Jadi kemahalan atau tidak, kalau misalnya dilihat dari rata-rata harga saham 3 bulan terakhir memang Rp4.600. Kalau saham INCO saat ini kan sudah Rp4.300. Itupun kalau sesuai dengan harga saham. Tetapi ini kan mesti tanda petik ada diskon tertentu," jelasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda