Pandangan Direktur IMF Soal Kripto: Bukan Pengganti Dolar AS, Cuma Aset

Rabu, 17 Januari 2024 - 12:55 WIB
Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva mengingatkan, bahwa kripto bukanlah mata uang, melainkan hanya sarana investasi. Foto/Dok
JAKARTA - Direktur Pelaksana International Monetary Fund ( IMF ), Kristalina Georgieva mengingatkan, bahwa kripto bukanlah mata uang, melainkan hanya sarana investasi. Ia juga menegaskan, bahwa mata uang kripto tidak dapat dianggap sebagai pengganti dolar Amerika Serikat (AS) dalam perannya sebagai mata uang dominan dunia.

"Pandangan kami adalah bahwa kita harus membedakan antara uang dan aset. Ketika kita berbicara tentang crypto, kita sebenarnya berbicara tentang kelas aset," kata Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva kepada Yahoo Finance Live.



Diungkapkan bahwa keamanan dan risiko yang terkait dengan kripto bervariasi tergantung pada apakah aset digital tersebut didukung oleh aset lain atau tidak.



"Kripto yang didukung (aset lain seperti fiat, emas, dan lain) cenderung lebih aman dan tidak terlalu berisiko, sedangkan yang tidak didukung (aset lain) menjadi investasi yang terlalu berisiko. Tapi itu bukan uang. Ini lebih seperti dana pengelolaan uang," jelasnya.



Pernyataan Georgieva setelah pekan lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengeluarkan keputusan bersejarah bagi industri kripto dengan menyetujui Exchange-Traded Funds (ETF) bitcoin spot untuk pertama kalinya. Sebanyak sebelas proposal ETF bitcoin spot telah disetujui dan mulai diperdagangkan di pasar keesokan harinya.

Meskipun persetujuan ini dianggap sebagai langkah maju bagi adopsi Bitcoin (BTC) yang lebih luas dan penerimaan di kalangan mainstream, Georgieva tidak sepakat Bitcoin disebut bisa jadi pengganti dolar AS.

"Mengapa dolar saat ini merupakan mata uang yang dominan? Karena ukuran ekonomi AS dan yang paling penting, kedalaman pasar modal di AS," jelas Georgieva, membandingkan dolar dengan mata uang global utama lainnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More