8 BPP di Cianjur Dijadikan Model BPP Kostratani Oleh Kementan
Selasa, 11 Agustus 2020 - 21:38 WIB
CIANJUR - Penguatan Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (11/08). Sebanyak 8 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) ditransformasikan menjadi Model BPP Kostratani.
Menurut Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, transformasi BPP menjadi BPP Kostratani akan dilakukan bertahap hingga tahun 2021. “Makanya kalau ada BPP yang perlu direnovasi, atau bahkan belum punya kantor, harus segera diajukan. Karena tahun 2021, kita targetkan transformasi BPP menjadi Kostratani ini bisa selesai seluruhnya,” tuturnya.
(Baca Juga: Model BPP Kostratani Jadi Harapan Kerek Produksi dan Kesejahteraan Petani )
Dijelaskan Dedi, BPP Kostratani akan dilengkapi dengan sejumlah sarana dan prasarana pendukung, khususnya IT. Di seluruh BPP akan dialokasikan sarpras berupa komputer, modem, dan internet.
“Negara kita sangat luas, perlu IT untuk menembus ruang dan waktu. Saat ini jika kita mau maka kita bisa terhubung langsung ke Papua dan Aceh. Makanya BPP harus diperkuat dengan IT dan terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian,” katanya.
Melalui AWR, setiap saat Menteri Pertanian bisa mengecek jumlah penyuluh, bentuk kantor, posisi geografis, atau program yang ada di sana apa saja.
“Nanti semua bisa terlihat di database yang sedang kita bangun. Untuk menuju kesana kita akan bangun Model BPP Kostratani di berbagai daerah, termasuk Cianjur. Total ada 8 BPP di Cianjur yang akan menjadi Kostratani, seperti BPP Pacet, Cipanas, Karang Tengah, dan lainnya,” katanya.
Dedi Nursyamsi juga menegaskan, Model BPP Kostratani yang dibangun tidak hanya menjadi contoh buat Jawa Barat, tapi juga secara nasional.
Menurutnya penguatan pertanian terus dilakukan karena di masa pandemi Covid-19 hanya pertanian yang mampu menggeliat PDB hingga 19%.
Menurut Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, transformasi BPP menjadi BPP Kostratani akan dilakukan bertahap hingga tahun 2021. “Makanya kalau ada BPP yang perlu direnovasi, atau bahkan belum punya kantor, harus segera diajukan. Karena tahun 2021, kita targetkan transformasi BPP menjadi Kostratani ini bisa selesai seluruhnya,” tuturnya.
(Baca Juga: Model BPP Kostratani Jadi Harapan Kerek Produksi dan Kesejahteraan Petani )
Dijelaskan Dedi, BPP Kostratani akan dilengkapi dengan sejumlah sarana dan prasarana pendukung, khususnya IT. Di seluruh BPP akan dialokasikan sarpras berupa komputer, modem, dan internet.
“Negara kita sangat luas, perlu IT untuk menembus ruang dan waktu. Saat ini jika kita mau maka kita bisa terhubung langsung ke Papua dan Aceh. Makanya BPP harus diperkuat dengan IT dan terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian,” katanya.
Melalui AWR, setiap saat Menteri Pertanian bisa mengecek jumlah penyuluh, bentuk kantor, posisi geografis, atau program yang ada di sana apa saja.
“Nanti semua bisa terlihat di database yang sedang kita bangun. Untuk menuju kesana kita akan bangun Model BPP Kostratani di berbagai daerah, termasuk Cianjur. Total ada 8 BPP di Cianjur yang akan menjadi Kostratani, seperti BPP Pacet, Cipanas, Karang Tengah, dan lainnya,” katanya.
Dedi Nursyamsi juga menegaskan, Model BPP Kostratani yang dibangun tidak hanya menjadi contoh buat Jawa Barat, tapi juga secara nasional.
Menurutnya penguatan pertanian terus dilakukan karena di masa pandemi Covid-19 hanya pertanian yang mampu menggeliat PDB hingga 19%.
tulis komentar anda