Selidiki Ceceran Minyak di Pulau Pari, PHE OSES Bantu Lakukan Pembersihan
Rabu, 12 Agustus 2020 - 18:07 WIB
JAKARTA - Merespons ceceran minyak mentah yang muncul di Pulau Pari Kepulauan Seribu, Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), melakukan pengecekan di lapangan. Tak hanya itu, PHE OSES juga membantu pembersihan pantai yang dilakukan oleh Sudin Lingkungan Hidup Pemkab Kep. Seribu bersama masyarakat Pulau Pari, dengan berkoordinasi dengan KSOP Kepulauan Seribu.
"Saat ini kami belum mengetahui dari mana ceceran minyak tersebut berasal. Kami pastikan mengerahkan seluruh anak perusahaan yaitu PHE OSES dan PHE ONWJ melakukan pengecekan di lapangan," ungkap VP Relations PHE Ifki Sukarya di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Keren, PHE Jambi Merang Tuntaskan Survei 2D Lampaui Target Tanpa Kecelakaan Kerja)
Selain mengecek langsung, tim lapangan juga berdasarkan permintaan Sudin LH Kab. Kep. Seribu telah mengambil sampel ceceran untuk kemudian dilakukan finger print test untuk mengecek asal ceceran minyak.
Adapun kegiatan pembersihan terbagi dalam 3 wilayah baik bagian tengah, barat dan timur serta diperkirakan akan selesai sekitar 3 hari dengan melakukan penyisiran Pulau Pari dan Pulau Lancang. Peran serta PHE OSES dalam pengecekan dan pembersihan pantai dari ceceran minyak sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Yang utama, kami bantu melakukan pembersihan terlebih dahulu agar pantai kembali bersih.
Terkait adanya dugaan bahwa ceceran berasal dari Sumur YYA-1 yang tahun lalu pernah bocor, Ifki memastikan bahwa sampai saat ini sumur YYA-1 dalam kondisi aman.
"Sumur YYA-1 sudah ditutup sejak September 2019, dan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menutup Status Darurat Penanggulangan Tumpahan Minyak Anjungan YYA-1 PHE ONWJ Juli 2020, sehingga kami pastikan sudah aman," kata Ifki.
(Baca Juga: PHE ONWJ Gandeng Tim Terbaik Kelas Dunia Tangani Anjungan YYA)
Ifki juga menyebut perairan Karawang yang sempat tercemar limbah minyak, juga sudah pulih sejak September 2019.
"PHE dalam operasinya senantiasa patuh pada aspek HSSE dan lindung lingkungan. Sehingga dampak yang terjadi di lingkungan wilayah operasi menjadi perhatian kami," tegasnya.
Dia menambahkan, PHE akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dan membantu masyarakat melakukan pembersihan lokasi, 10 orang tim PHE OSES bersama 22 orang dari Suku Dinas Lingkungan Hidup beserta 10 petugas PPSU sudah berada di lapangan untuk mendukung pembersihan di Pulau Pari dengan berkoordinasi dengan KSOP Kepulauan Seribu.
"Saat ini kami belum mengetahui dari mana ceceran minyak tersebut berasal. Kami pastikan mengerahkan seluruh anak perusahaan yaitu PHE OSES dan PHE ONWJ melakukan pengecekan di lapangan," ungkap VP Relations PHE Ifki Sukarya di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
(Baca Juga: Keren, PHE Jambi Merang Tuntaskan Survei 2D Lampaui Target Tanpa Kecelakaan Kerja)
Selain mengecek langsung, tim lapangan juga berdasarkan permintaan Sudin LH Kab. Kep. Seribu telah mengambil sampel ceceran untuk kemudian dilakukan finger print test untuk mengecek asal ceceran minyak.
Adapun kegiatan pembersihan terbagi dalam 3 wilayah baik bagian tengah, barat dan timur serta diperkirakan akan selesai sekitar 3 hari dengan melakukan penyisiran Pulau Pari dan Pulau Lancang. Peran serta PHE OSES dalam pengecekan dan pembersihan pantai dari ceceran minyak sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Yang utama, kami bantu melakukan pembersihan terlebih dahulu agar pantai kembali bersih.
Terkait adanya dugaan bahwa ceceran berasal dari Sumur YYA-1 yang tahun lalu pernah bocor, Ifki memastikan bahwa sampai saat ini sumur YYA-1 dalam kondisi aman.
"Sumur YYA-1 sudah ditutup sejak September 2019, dan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menutup Status Darurat Penanggulangan Tumpahan Minyak Anjungan YYA-1 PHE ONWJ Juli 2020, sehingga kami pastikan sudah aman," kata Ifki.
(Baca Juga: PHE ONWJ Gandeng Tim Terbaik Kelas Dunia Tangani Anjungan YYA)
Ifki juga menyebut perairan Karawang yang sempat tercemar limbah minyak, juga sudah pulih sejak September 2019.
"PHE dalam operasinya senantiasa patuh pada aspek HSSE dan lindung lingkungan. Sehingga dampak yang terjadi di lingkungan wilayah operasi menjadi perhatian kami," tegasnya.
Dia menambahkan, PHE akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dan membantu masyarakat melakukan pembersihan lokasi, 10 orang tim PHE OSES bersama 22 orang dari Suku Dinas Lingkungan Hidup beserta 10 petugas PPSU sudah berada di lapangan untuk mendukung pembersihan di Pulau Pari dengan berkoordinasi dengan KSOP Kepulauan Seribu.
(fai)
tulis komentar anda