Pembangunan Smelter Amman Mineral Capai 76%, Target Selesai Akhir Mei 2024
Senin, 05 Februari 2024 - 10:32 WIB
JAKARTA - PT Amman Mineral Industri, anak perusahaan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), tengah merampungkan proyek strategis nasional fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), hasil verifikasi kemajuan tiga bulanan periode Oktober 2023 hingga Desember 2023 dari verifikator independen menyatakan, bahwa kemajuan pembangunan konstruksi smelter tembaga perseroan telah mencapai 76,1% dari rencana pembangunan sebesar 72,4% (105,1%).
“Sedangkan, kemajuan pembangunan konstruksi PMR telah mencapai 72,7% dari rencana pembangunan sebesar 72,1%,” kata Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMN, Kartika Octaviana dalam keterbukaan informasi, Senin (5/2/2024).
Kartika melanjutkan, bahwa perseroan meyakini kemajuan konstruksi fisik smelter dan PMR berjalan dengan baik untuk mencapai target penyelesaian konstruksi di akhir Mei 2024 dan akan memulai proses commissioning di Juni 2024.
“Capaian ini adalah wujud komitmen perseroan sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, untuk selalu terlibat dalam pengembangan industri pertambangan nasional yang membawa manfaat bagi perekonomian daerah dan nasional,” ujar Kartika.
Setelah beroperasi nanti, kata Kartika, total kapasitas input fasilitas smelter tembaga dan PMR AMMN diperkirakan mencapai 900 ribu kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.
Adapun, produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa. Sementara itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium.
Sebagai informasi, pada September tahun lalu, AMMN juga telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan PT Pertamina (Persero) guna memastikan pasokan sumber energi yang lebih ramah lingkungan yaitu liquified natural gas, untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang saat ini sedang dibangun untuk mendukung operasional fasilitas smelter tembaga dan PMR.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), hasil verifikasi kemajuan tiga bulanan periode Oktober 2023 hingga Desember 2023 dari verifikator independen menyatakan, bahwa kemajuan pembangunan konstruksi smelter tembaga perseroan telah mencapai 76,1% dari rencana pembangunan sebesar 72,4% (105,1%).
“Sedangkan, kemajuan pembangunan konstruksi PMR telah mencapai 72,7% dari rencana pembangunan sebesar 72,1%,” kata Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMN, Kartika Octaviana dalam keterbukaan informasi, Senin (5/2/2024).
Kartika melanjutkan, bahwa perseroan meyakini kemajuan konstruksi fisik smelter dan PMR berjalan dengan baik untuk mencapai target penyelesaian konstruksi di akhir Mei 2024 dan akan memulai proses commissioning di Juni 2024.
“Capaian ini adalah wujud komitmen perseroan sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, untuk selalu terlibat dalam pengembangan industri pertambangan nasional yang membawa manfaat bagi perekonomian daerah dan nasional,” ujar Kartika.
Setelah beroperasi nanti, kata Kartika, total kapasitas input fasilitas smelter tembaga dan PMR AMMN diperkirakan mencapai 900 ribu kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.
Adapun, produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa. Sementara itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan dan 70 tpa selenium.
Sebagai informasi, pada September tahun lalu, AMMN juga telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan dengan PT Pertamina (Persero) guna memastikan pasokan sumber energi yang lebih ramah lingkungan yaitu liquified natural gas, untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang saat ini sedang dibangun untuk mendukung operasional fasilitas smelter tembaga dan PMR.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda