BUMN Muda: Jangan Remehkan Capaian Perusahaan Pelat Merah dengan Isu Diganti Koperasi
Selasa, 06 Februari 2024 - 15:55 WIB
JAKARTA - Ketua BUMN Muda Soleh Udin Al Ayubi, yang juga Wakil Direktur Utama Holding BUMN Farmasi Bio Farma Group menegaskan, bahwa BUMN sudah bertransformasi jauh lebih baik. Kini, BUMN bisa menarik kaum milenial yang berprestasi di luar negeri karena kondisinya semakin menjanjikan.
"Sebaiknya jangan dianggap remeh dinihilkan pencapaian BUMN itu dengan berbagai isu tak berdasar seperti penggantian oleh koperasi ," ujar Soleh di Jakarta, Selasa (6/6/2024).
Menurut Soleh, dirinya menjadi saksi bagaimana peran BUMN menjadi penentu disaat Indonesia, bahkan dunia, didera Pandemi Covid-19. Kala itu, pengambilan keputusan dari Menteri BUMN Erick Thohir, yang dipadukan dengan kekuatan BUMN, telah menahan dampak terburuk Pandemi di Indonesia.
Pada medio 2020 - 2022, BUMN Farmasi bergerak cepat melakukan pengadaan obat, vaksin, hingga alat tes Covid-19 hingga ke luar negeri. Berkolaborasi dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, termasuk evakuasi WNI dari Wuhan China.
BUMN Karya dan Farmasi bergerak sangat cepat membangun Rumah Sakit Covid-19. Ini tentu membutuhkan peralatan medis yang serba terbatas saat itu, namun didatangkan dengan cepat.
Seluruh kondisi itu bagi Soleh, merupakan indikator bahwa BUMN itu harus kuat. BUMN yang kuat berarti harus untung. Karena dengan keuntungan itulah BUMN dapat memberikan kontribusi lagi melalui setoran dividen yang lebih besar lagi pada kas negara.
"Belum terhitung dampak ekonomi lainnya yang lebih luas dari BUMN yang untung itu. Mulai dari penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, memperkuat UMKM, hingga membawa nama Indonesia ke mancanegara," ujarnya.
"Sebaiknya jangan dianggap remeh dinihilkan pencapaian BUMN itu dengan berbagai isu tak berdasar seperti penggantian oleh koperasi ," ujar Soleh di Jakarta, Selasa (6/6/2024).
Menurut Soleh, dirinya menjadi saksi bagaimana peran BUMN menjadi penentu disaat Indonesia, bahkan dunia, didera Pandemi Covid-19. Kala itu, pengambilan keputusan dari Menteri BUMN Erick Thohir, yang dipadukan dengan kekuatan BUMN, telah menahan dampak terburuk Pandemi di Indonesia.
Pada medio 2020 - 2022, BUMN Farmasi bergerak cepat melakukan pengadaan obat, vaksin, hingga alat tes Covid-19 hingga ke luar negeri. Berkolaborasi dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, termasuk evakuasi WNI dari Wuhan China.
BUMN Karya dan Farmasi bergerak sangat cepat membangun Rumah Sakit Covid-19. Ini tentu membutuhkan peralatan medis yang serba terbatas saat itu, namun didatangkan dengan cepat.
Seluruh kondisi itu bagi Soleh, merupakan indikator bahwa BUMN itu harus kuat. BUMN yang kuat berarti harus untung. Karena dengan keuntungan itulah BUMN dapat memberikan kontribusi lagi melalui setoran dividen yang lebih besar lagi pada kas negara.
"Belum terhitung dampak ekonomi lainnya yang lebih luas dari BUMN yang untung itu. Mulai dari penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, memperkuat UMKM, hingga membawa nama Indonesia ke mancanegara," ujarnya.
tulis komentar anda