Stafsus Sangkal Erick Thohir Pelintir Gagasan BUMN Jadi Koperasi

Senin, 05 Februari 2024 - 14:10 WIB
loading...
Stafsus Sangkal Erick Thohir Pelintir Gagasan BUMN Jadi Koperasi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dituding memelintir ide BUMN akan diubah menjadi koperasi. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dituding memelintir ide dari Capres-Cawapres 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, ihwal perusahaan pelat merah dijadikan koperasi. Tuduhan itu pun dibantah oleh Arya Sinulingga selaku Staf Khusus Menteri BUMN.

Menurutnya, isu BUMN dijadikan koperasi berawal dari pertanyaan yang dilontarkan awak media kepada Erick Thohir, saat sesi doorstop beberapa waktu lalu. Erick menilai gagasan perihal perseroan negara dikonversi ke koperasi hanya akan menciptakan pengangguran baru di Indonesia. Pasalnya, 1,6 juta orang merupakan karyawan BUMN.

"Pertama itu pada saat wartawan doorstop Erick Thohir, wartawan menanyakan itu (ide BUMN jadi koperasi) pada Pak ET, dan Pak ET jawab clear masalah itu," ucap Arya kepada wartawan, Senin (5/2/2024).



Sanggahan pria yang juga menjabat sebagai Ketua PSSI itu ramai diberitakan media. Jawaban ini membuat tim paslon nomor urut 01 menuduh Erick Thohir memelintir ide tersebut.

Arya menegaskan, tidak ada sikap pelintiran dari jawaban Erick Thohir. Bahkan, dia menyebut tim Capres-Cawapres Anies-Muhaimin harus mengakui bahwa BUMN diubah jadi koperasi merupakan ide yang memang datang dari koalisi di internal mereka.

"Kedua kami juga pantau ternyata itu pemberitaan masif banget mengenai ide itu, ya sudahlah kalau memang ide itu saja, akui salah saja, jangan katakan kita yang melintir," papar dia.

"Memang idenya aneh mau jadikan BUMN jadi koperasi, dan buat 1,6 juta karyawan BUMN nganggur semua. Dan belum lagi pihak-pihak ketiga yang mendukung BUMN banyak banget, berapa juta keluarga yang akan terganggu dengan ide tersebut," bebernya.



Arya mencatat, kabar tersebut tersebut cukup masif. Dari monitoring yang dilakukan, setidaknya ada 100 media daring (online) yang mewartakan isu itu.

"100 lebih media online memberitakan itu, berita kan mengenai ide itu yang dilakukan di tempat timses. Jadi ya sudahlah kalau memang salah idenya terima salah jangan katakan orang lain hoaks karena dari bukti yang kami dapat benar, kok ada penyebaran ide itu ke mana-mana," jelasnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2079 seconds (0.1#10.140)