Makin Tajir, Populasi Sultan di Negara BRICS Bakal Melonjak

Jum'at, 16 Februari 2024 - 14:51 WIB
Jumlah jutawan di negara-negara BRICS diperkirakan bakal tumbuh 85% dalam satu dekade ke depan. FOTO/Ilustrasi
JAKARTA - Populasi jutawan di negara-negara BRICS diperkirakan bakal mengalami lonjakan besar selama dekade berikutnya. Menurut laporan terbaru oleh Henley & Partners, hal itu akan berkontribusi terhadap peningkatan kekayaan terbesar di seluruh kelompok negara.

Jumlah jutawan di negara-negara BRICS, yang secara keseluruhan memiliki kekayaan yang dapat diinvestasikan sebesar USD45 triliun, diperkirakan akan meningkat sebesar 85% selama 10 tahun ke depan, menurut konsultan migrasi investasi dalam laporannya yang diterbitkan dalam kemitraan dengan firma intelijen global New World Wealth.

BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan, telah diperluas hingga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab pada tahun ini, dan Arab Saudi yang juga akan bergabung dengan blok tersebut. Saat ini, terdapat 1,6 juta individu dengan aset yang dapat diinvestasikan lebih dari satu juta dalam grup tersebut.





“Perkiraan BRICS sebesar 85% akan menjadi pertumbuhan kekayaan tertinggi di antara blok atau wilayah mana pun secara global," kata Andrew Amolis, analis kekayaan di New World Wealth seperti dilansir CNBC, Jumat (16/2/2024).

Berdasarkan data yang diberikan oleh Amolis, sebagai perbandingan, G7 yang memiliki kekayaan yang dapat diinvestasikan sebesar USD110 triliun pada Desember 2023, diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah jutawan di wilayah tersebut sebesar 45% selama dekade berikutnya. G7 adalah koalisi negara-negara maju di dunia, yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jepang, Italia, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa.



″[BRICS] menantang tatanan dunia dan menjadikan dirinya sebagai saingan kuat bagi G7 dan lembaga internasional lainnya,” ungkap Managing Partner dan Kepala Asia Tenggara Henley & Partners, Dominic Volek.

India memimpin dalam hal ekspansi kekayaan, dengan perkiraan lonjakan kekayaan per kapita sebesar 110% pada tahun 2033, diikuti oleh Arab Saudi, yang kekayaan per kapitanya diperkirakan akan meningkat lebih dari 105% pada periode yang sama. UEA diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 95%, sementara kekayaan China dan Ethiopia diperkirakan akan tumbuh masing-masing sebesar 85% dan 75%.

Dalam dekade terakhir, ekspansi kekayaan swasta China memimpin di antara negara-negara BRICS dengan pertumbuhan yang mengejutkan sebesar 92%. Sementara India berada di urutan kedua dengan ekspansi sebesar 85% dalam rentang waktu yang sama. UEA mengikuti di posisi ketiga dengan pertumbuhan kekayaan sebesar 77%. Sementara anggota lain dalam koalisi BRICS, seperti Afrika Selatan dan Iran, mengalami penurunan populasi jutawan sejak tahun 2013.
(fjo)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More