Bos New Development Bank: BRICS Bakal Salip G7 pada 2028
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala New Development Bank (NDB/Bank Pembangunan Baru) Dilma Rousseff optimistis negara-negara anggota BRICS akan menyalip G7 dalam hal kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) global dalam empat tahun ke depan.
Berbicara pada KTT Pemerintah Dunia di Dubai, ketua lembaga pemberi pinjaman multinasional tersebut mengatakan bahwa dengan penambahan anggota baru, pangsa kelompok ini dalam output perekonomian global akan meningkat dari saat ini 35% menjadi 40% pada tahun 2028. Sementara itu, pangsa G7 akan turun menjadi 27,8%.
Seperti dilansir Russia Today, Rabu (14/2/2024), Rousseff juga mencatat bahwa pangsa BRICS dalam perdagangan global tumbuh dari 37% pada tahun 2016 menjadi 41% pada tahun 2022, sedangkan posisi G7 terkikis dengan pangsanya menurun dari 62% menjadi 58%.
Kelompok negara berkembang BRICS, yang sebelumnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, telah mengalami ekspansi besar-besaran setelah Arab Saudi, Iran, Etiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab bergabung pada bulan Januari tahun ini.
Dengan penambahan lima negara baru tersebut, BRICS siap menguasai lebih dari 40% produksi minyak mentah global, sementara populasinya akan berjumlah hampir 3,6 miliar atau hampir setengah dari total populasi dunia.
NDB yang berbasis di Shanghai didirikan pada tahun 2014 oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, dengan tujuan menyediakan pendanaan untuk proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan.
Bank tersebut resmi dibuka untuk bisnisnya pada tahun 2015, dan kemudian diikuti oleh Bangladesh, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Uruguay. Arab Saudi juga sedang dalam pembicaraan untuk menjadi anggota.
Berbicara pada KTT Pemerintah Dunia di Dubai, ketua lembaga pemberi pinjaman multinasional tersebut mengatakan bahwa dengan penambahan anggota baru, pangsa kelompok ini dalam output perekonomian global akan meningkat dari saat ini 35% menjadi 40% pada tahun 2028. Sementara itu, pangsa G7 akan turun menjadi 27,8%.
Seperti dilansir Russia Today, Rabu (14/2/2024), Rousseff juga mencatat bahwa pangsa BRICS dalam perdagangan global tumbuh dari 37% pada tahun 2016 menjadi 41% pada tahun 2022, sedangkan posisi G7 terkikis dengan pangsanya menurun dari 62% menjadi 58%.
Kelompok negara berkembang BRICS, yang sebelumnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, telah mengalami ekspansi besar-besaran setelah Arab Saudi, Iran, Etiopia, Mesir, dan Uni Emirat Arab bergabung pada bulan Januari tahun ini.
Dengan penambahan lima negara baru tersebut, BRICS siap menguasai lebih dari 40% produksi minyak mentah global, sementara populasinya akan berjumlah hampir 3,6 miliar atau hampir setengah dari total populasi dunia.
NDB yang berbasis di Shanghai didirikan pada tahun 2014 oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, dengan tujuan menyediakan pendanaan untuk proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan.
Bank tersebut resmi dibuka untuk bisnisnya pada tahun 2015, dan kemudian diikuti oleh Bangladesh, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Uruguay. Arab Saudi juga sedang dalam pembicaraan untuk menjadi anggota.
(fjo)