Tak cuma Modal, UMKM juga Harus Dibina agar Tak Binasa
Kamis, 13 Agustus 2020 - 13:55 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pemerintah akan mengucurkan bantuan modal kerja sebesar Rp2,4 juta kepada pelaku UMKM . Bantuan produktif tersebut diberikan kepada 12 juta pelaku usaha untuk membangkitkan lagi sektor UMKM setelah dihantam pandemi virus corona.
Peneliti dari Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus, menilai selain butuh dana pelaku UMKM juga butuh bimbingan. Menurutnya, pemerintah harus melakukan pendampingan kepada UMKM agar hasilnya maksimal.
"Harus ada pendampingan yang dilakukan oleh pemerintah, karena kalau dilepas begitu saja maka hasilnya tidak optimal," kata Ahmad dalam market review di IDX Channel, Kamis (13/8/2020). ( Baca juga:Mantan Bendum Partai Demokrat M. Nazaruddin Hari Ini Bebas Murni )
Ia menjelaskan, di tengah pandemi ini pelaku UMKM harus dibimbing mulai dari pembuatan produk hingga pemasaran. Selain itu, harus ada kepastian pasar bagi produk UMKM. Jika tidak, bukan tak mungkin UMKM bakal gulung tikar dan bantuan modal jadi sia-sia.
"UMKM harus dibina, misalnya produk apa yang laku di tengah pandemi. Selain itu, pemasaran juga harus didampingi agar terserap oleh pasar," jelasnya.
Ahmad menambahkan, jika muaranya adalah pertumbuhan ekonomi, maka perlu ada sinergi dari pemerintah pusat hingga daerah. Selain itu, BUMN juga harus membantu para pelaku UMKM agar pertumbuhan ekonomi bisa cepat tumbuh.
Peneliti dari Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus, menilai selain butuh dana pelaku UMKM juga butuh bimbingan. Menurutnya, pemerintah harus melakukan pendampingan kepada UMKM agar hasilnya maksimal.
"Harus ada pendampingan yang dilakukan oleh pemerintah, karena kalau dilepas begitu saja maka hasilnya tidak optimal," kata Ahmad dalam market review di IDX Channel, Kamis (13/8/2020). ( Baca juga:Mantan Bendum Partai Demokrat M. Nazaruddin Hari Ini Bebas Murni )
Ia menjelaskan, di tengah pandemi ini pelaku UMKM harus dibimbing mulai dari pembuatan produk hingga pemasaran. Selain itu, harus ada kepastian pasar bagi produk UMKM. Jika tidak, bukan tak mungkin UMKM bakal gulung tikar dan bantuan modal jadi sia-sia.
"UMKM harus dibina, misalnya produk apa yang laku di tengah pandemi. Selain itu, pemasaran juga harus didampingi agar terserap oleh pasar," jelasnya.
Ahmad menambahkan, jika muaranya adalah pertumbuhan ekonomi, maka perlu ada sinergi dari pemerintah pusat hingga daerah. Selain itu, BUMN juga harus membantu para pelaku UMKM agar pertumbuhan ekonomi bisa cepat tumbuh.
(uka)
tulis komentar anda