Belum Juga Ramadhan, Harga Pangan Sudah Mencekik
Senin, 19 Februari 2024 - 16:38 WIB
JAKARTA - Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengungkapkan tingginya harga pangan sebelum Ramadhan tidak hanya memberatkan masyarakat. Kenaikan harga pangan yang semakin tak terkendali juga menggangu industri makanan dan minuman.
"Pasti akan berepngaruh terhadap pangan olahan karena pendapatan masyarakat tetap sehingga kebutuhan pangan pokok lebih utama. Tentu ini akan sedikit berpengaruh terhadap pengeluaran mereka untuk pangan-pangan sekunder," ujar Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman dalam acara Market Review IDX Channel, di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Dia mengungkapkan terutama kenaikan harga beras berpengaruh terhadap masyarakat secara umum. Tak hanya itu, kenaikan harga gula juga memberikan pengaruh tidak hanya masyarakat akan tetapi juga meningkatkan harga produk seperti susu.
Pihaknya harus mencari cara bagaimana dapat menjaga daya beli produk susu di tengah kenaikan harga pangan. "Ini sangat penting sekali, apalagi menjelang puasa dan lebaran ini. Kalau industri masih bisa mengurangi margin, masih bisa memikirkan jangka panjang," jelasnya.
"Pasti akan berepngaruh terhadap pangan olahan karena pendapatan masyarakat tetap sehingga kebutuhan pangan pokok lebih utama. Tentu ini akan sedikit berpengaruh terhadap pengeluaran mereka untuk pangan-pangan sekunder," ujar Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman dalam acara Market Review IDX Channel, di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Dia mengungkapkan terutama kenaikan harga beras berpengaruh terhadap masyarakat secara umum. Tak hanya itu, kenaikan harga gula juga memberikan pengaruh tidak hanya masyarakat akan tetapi juga meningkatkan harga produk seperti susu.
Pihaknya harus mencari cara bagaimana dapat menjaga daya beli produk susu di tengah kenaikan harga pangan. "Ini sangat penting sekali, apalagi menjelang puasa dan lebaran ini. Kalau industri masih bisa mengurangi margin, masih bisa memikirkan jangka panjang," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda