Kemandirian Pesantren Didorong Optimalkan Ekosistem Digital
Kamis, 22 Februari 2024 - 21:16 WIB
JAKARTA - Pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki kontribusi penting meningkatkan ekonomi digital. Berdasarkan data Kementerian Agama, hingga semester II tahun 2023, pertumbuhan pesantren kian pesat yang diperkirakan mencapai 39.167 unit yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri sebanyak 4,85 juta orang.
Melalui program kemandirian pesantren didorong untuk ikut membangun ekosistem keuangan digital yang semakin baik. Guna mendorong program digitalisasi pesantren MARI, Koperasi Jasa Syariah Manbaul Rizki Investama bersama OttoDigital dan Primacom berkolaborasi memberikan kemudahan transaksi keuangan digital di lingkungan pesantren.
"MARI sebagai Koperasi Alumni Pondok Pesantren sebagai penyedia platform Sistem Pesantren Digital memberikan solusi transaksi keuangan serta pencatatan akuntansi dengan fitur yang lengkap, tampilan yang menarik dan mudah digunakan untuk para wali santri serta sebagai bagian dari support system program kemandirian pesantren," ujar Ketua Koperasi MARI Beny Suswantoro, dalam acara penandatanganan kerjasama, Kamis (22/2/2024).
Ketua Dewan Pengawas dan Inisiator Digital Pesantren MARI Asep Januarsah mengatakan program ini segera diterapkan kepada 100 pesantren RMI NU Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Sulawesi Tengah, serta daerah lainnya. "Ke depannya, pesantren dapat menjadi pusat ilmu dan dakwah yang adaptif dengan perkembangan zaman," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong pondok pesantren meningkatkan kualitas dengan menggunakan sarana teknologi, baik untuk sarana pembelajaran maupun sarana penunjang.
"Melalui digitalisasi ini, akan lahir generasi santri yang bukan hanya cerdas dan ahli dalam ilmu agama namun cerdas dan terampil dalam memanfaatkan ekosistem digital sebagai media strategis dalam pembelajaran dan pengalamannya," kata dia.
Chief Of Executive Officer (CEO) OttoDigital Theodorus Wiryawan mengatakan kolaborasi ini yang sejalan dengan misi OttoDigital sebagai penyedia layanan digital holistik untuk pelaku usaha dalam mengoptimalkan ekosistem digital yang semakin lengkap.
"Merespon kebutuhan terkini khususnya pesantren, kami berharap dapat membuka akses lebih luas bagi banyak pendidikan terhadap inklusi pembayaran digital," ujar dia.
Melalui program kemandirian pesantren didorong untuk ikut membangun ekosistem keuangan digital yang semakin baik. Guna mendorong program digitalisasi pesantren MARI, Koperasi Jasa Syariah Manbaul Rizki Investama bersama OttoDigital dan Primacom berkolaborasi memberikan kemudahan transaksi keuangan digital di lingkungan pesantren.
"MARI sebagai Koperasi Alumni Pondok Pesantren sebagai penyedia platform Sistem Pesantren Digital memberikan solusi transaksi keuangan serta pencatatan akuntansi dengan fitur yang lengkap, tampilan yang menarik dan mudah digunakan untuk para wali santri serta sebagai bagian dari support system program kemandirian pesantren," ujar Ketua Koperasi MARI Beny Suswantoro, dalam acara penandatanganan kerjasama, Kamis (22/2/2024).
Baca Juga
Ketua Dewan Pengawas dan Inisiator Digital Pesantren MARI Asep Januarsah mengatakan program ini segera diterapkan kepada 100 pesantren RMI NU Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Sulawesi Tengah, serta daerah lainnya. "Ke depannya, pesantren dapat menjadi pusat ilmu dan dakwah yang adaptif dengan perkembangan zaman," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong pondok pesantren meningkatkan kualitas dengan menggunakan sarana teknologi, baik untuk sarana pembelajaran maupun sarana penunjang.
"Melalui digitalisasi ini, akan lahir generasi santri yang bukan hanya cerdas dan ahli dalam ilmu agama namun cerdas dan terampil dalam memanfaatkan ekosistem digital sebagai media strategis dalam pembelajaran dan pengalamannya," kata dia.
Chief Of Executive Officer (CEO) OttoDigital Theodorus Wiryawan mengatakan kolaborasi ini yang sejalan dengan misi OttoDigital sebagai penyedia layanan digital holistik untuk pelaku usaha dalam mengoptimalkan ekosistem digital yang semakin lengkap.
"Merespon kebutuhan terkini khususnya pesantren, kami berharap dapat membuka akses lebih luas bagi banyak pendidikan terhadap inklusi pembayaran digital," ujar dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda