Harga Beras Melonjak Tidak Wajar, Rakyat Menjerit 'Kasihani Kami'
Jum'at, 23 Februari 2024 - 14:19 WIB
JAKARTA - Masyarakat dan pedagang pasar tradisional mengeluhkan terjadinya lonjakan harga pangan terutama beras yang naik tidak wajar. Harga pangan mendadak melonjak sangat tinggi.
Siti (45) salah satu pembeli di Pasar Kaget yang ada di Jalan Bendungan Melayu menyebutkan harga berbagai kebutuhan pokok mengalami lonjakan signifikan.
"Sekarang apa-apa mahal pak kasihan kami yang enggak dapat KJP atau bantuan kupon sembako murah dari pemerintah," ujar Siti, warga Kelurahan Tugu Selatan yang sedang berbelanja.
Dengan harga cabai merah yang saat ini nyaris menyentuh Rp 100 ribu per kilogram dan tomat yang menyentuh harga Rp 25 ribu per kilogram ia merasa hal tersebut sangat memberatkan.
"Suami cuman karyawan swasta yang gajinya tidak naik seperti PNS, uang belanja juga dikasih hanya Rp 100 ribu per hari sungguh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga," kata perempuan yang memiliki dua anak usia SD dan SMP tersebut.
Sementara itu, Titin (43) pedagang sayur Madura di Jalan Bendungan Melayu mengaku berbagai harga kebutuhan pokok yang tinggi membuat para ibu-ibu rumah tangga mengurangi pembelian.
"Jelas jadi berpengaruh sama jualan kita pak. Emak-emak pada mengurangi jumlah pembelian, omset jelas turun hampir 50 persen," kata Titin.
Menambahkan, Dahri (53) pedagang Toko Beras Cianjur di Pasar Kaget Bendungan Melayu juga menyebutkan harga beras masih melambung tinggi.
Siti (45) salah satu pembeli di Pasar Kaget yang ada di Jalan Bendungan Melayu menyebutkan harga berbagai kebutuhan pokok mengalami lonjakan signifikan.
"Sekarang apa-apa mahal pak kasihan kami yang enggak dapat KJP atau bantuan kupon sembako murah dari pemerintah," ujar Siti, warga Kelurahan Tugu Selatan yang sedang berbelanja.
Dengan harga cabai merah yang saat ini nyaris menyentuh Rp 100 ribu per kilogram dan tomat yang menyentuh harga Rp 25 ribu per kilogram ia merasa hal tersebut sangat memberatkan.
"Suami cuman karyawan swasta yang gajinya tidak naik seperti PNS, uang belanja juga dikasih hanya Rp 100 ribu per hari sungguh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga," kata perempuan yang memiliki dua anak usia SD dan SMP tersebut.
Sementara itu, Titin (43) pedagang sayur Madura di Jalan Bendungan Melayu mengaku berbagai harga kebutuhan pokok yang tinggi membuat para ibu-ibu rumah tangga mengurangi pembelian.
"Jelas jadi berpengaruh sama jualan kita pak. Emak-emak pada mengurangi jumlah pembelian, omset jelas turun hampir 50 persen," kata Titin.
Menambahkan, Dahri (53) pedagang Toko Beras Cianjur di Pasar Kaget Bendungan Melayu juga menyebutkan harga beras masih melambung tinggi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda