Deretan Proyek yang Paling Dilirik Calon Investor Asing di IKN
Senin, 26 Februari 2024 - 08:04 WIB
JAKARTA - Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Dhony Rahajoe mengungkapkan sejumlah proyek yang dilirik investor asing di Ibu Kota Nusantara ( IKN ). Terutama menggarap sektor energi, transportasi, hingga pengelolaan sumber daya air.
"Kalau infrastruktur, air, sanitasi, weist management, listrik, energi sudah banyak yang berminat. Nah yang energi ini sudah dikuasai renewable energi," ujar Dhony saat ditemui di Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Sabtu (24/2/2024).
Dhony mengklaim sudah ada perusahaan asing yang berminat melakukan investasi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di IKN. Meski demikian, peluang tersebut akan terlebih dahulu ditawarkan kepada pelaku usaha lokal untuk menggarapnya. Namun jika tidak ada yang berminat baru diberikan ke invertor asing.
"Terus ada juga ini mau datang minggu depan PLTA. Tapi ini mau saya temui yang lokal dulu," sambungnya.
Pada kesempatan tersebut Dhony mengungkapkan hingga saat ini setidaknya sudah ada 357 surat minat investasi atau LOI yang sudah masuk ke kantong Badan Otorita. Banyaknya LOI tersebut bukan hanya disampaikan oleh para pelaku usaha lokal, namun juga calon investor asing yang mulai melirik proyek IKN.
Otorita IKN menyebutkan telah mengantongi 2 LOI dari Uni Emirate Arab (UEA) untuk membangun proyek EBT dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp49,1 triliun.
"Energi dari Timur Tengah, beberapa ada, tapi kalau belum konkret kita juga belum mau umumkan. Tapi masih berproses, konkret itu sampai groundbreaking, sekarang masih dalam proses," lanjut Dhony.
Selain sektor energi, sektor transportasi juga tengah dilirik oleh para calon investor asing. Dhony memberikan contoh misalnya rencana penggunaan taksi terbang di IKN sebagai moda transportasi umum di Ibukota baru tersebut yang akan dikembangkan oleh produsen mobil kenamaan, Hyundai.
Otorita menargetkan taksi terbang sudah bisa dioperasikan secara komersial pada tahun 2028 mendatang. Adapun hingga saat ini masih dalam tahap Proof of concept. Pada tahapan tersebut, pemerintah hendak melakukan pengujian atau pembuktiaan gagasan terhadap teknologi baru tersebut.
"Itu sudah jalan dengan Hyundai, sekarang baru proof of concept. Itu masih bergulir, proof of concept model dulu, belum masuk ke bisnis, tahun 2028 bakal dikomersilkan," tutup Dhony.
"Kalau infrastruktur, air, sanitasi, weist management, listrik, energi sudah banyak yang berminat. Nah yang energi ini sudah dikuasai renewable energi," ujar Dhony saat ditemui di Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Sabtu (24/2/2024).
Dhony mengklaim sudah ada perusahaan asing yang berminat melakukan investasi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di IKN. Meski demikian, peluang tersebut akan terlebih dahulu ditawarkan kepada pelaku usaha lokal untuk menggarapnya. Namun jika tidak ada yang berminat baru diberikan ke invertor asing.
"Terus ada juga ini mau datang minggu depan PLTA. Tapi ini mau saya temui yang lokal dulu," sambungnya.
Pada kesempatan tersebut Dhony mengungkapkan hingga saat ini setidaknya sudah ada 357 surat minat investasi atau LOI yang sudah masuk ke kantong Badan Otorita. Banyaknya LOI tersebut bukan hanya disampaikan oleh para pelaku usaha lokal, namun juga calon investor asing yang mulai melirik proyek IKN.
Otorita IKN menyebutkan telah mengantongi 2 LOI dari Uni Emirate Arab (UEA) untuk membangun proyek EBT dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp49,1 triliun.
"Energi dari Timur Tengah, beberapa ada, tapi kalau belum konkret kita juga belum mau umumkan. Tapi masih berproses, konkret itu sampai groundbreaking, sekarang masih dalam proses," lanjut Dhony.
Baca Juga
Selain sektor energi, sektor transportasi juga tengah dilirik oleh para calon investor asing. Dhony memberikan contoh misalnya rencana penggunaan taksi terbang di IKN sebagai moda transportasi umum di Ibukota baru tersebut yang akan dikembangkan oleh produsen mobil kenamaan, Hyundai.
Otorita menargetkan taksi terbang sudah bisa dioperasikan secara komersial pada tahun 2028 mendatang. Adapun hingga saat ini masih dalam tahap Proof of concept. Pada tahapan tersebut, pemerintah hendak melakukan pengujian atau pembuktiaan gagasan terhadap teknologi baru tersebut.
"Itu sudah jalan dengan Hyundai, sekarang baru proof of concept. Itu masih bergulir, proof of concept model dulu, belum masuk ke bisnis, tahun 2028 bakal dikomersilkan," tutup Dhony.
(nng)
tulis komentar anda