Bank BJB Bukukan Laba Rp2,1 Triliun di 2023
Selasa, 05 Maret 2024 - 18:29 WIB
JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk ( BJBR ) melaporkan kinerja sepanjang tahun lalu. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih Rp2,1 triliun dan laba setelah pajak sebesar Rp1,7 triliun.
"Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan kinerja bisnis kami sambil memperhatikan prinsip-prinsip berkelanjutan dan tanggung jawab sosial," ujar Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam keterangan resmi, Selasa (5/3/2024).
Berdasarkan laporan bank bjb mencatatkan beberapa pencapaian termasuk pertumbuhan kredit sebesar 7,5% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal IV 2023. Meskipun ada sedikit perlambatan, bank bjb tetap fokus pada segmen dengan yield tinggi untuk menjaga kinerja keuangan yang tangguh dan efisien.
Dia optimistis consumer loan sebagai captive market masih memiliki peluang pertumbuhan yang baik. Adapun consumer loan dengan yield 12,2% mampu tumbuh 6,3% secara tahunan. Optimisme tersebut didorong dari pembukaan penerimaan ASN setelah periode moratorium yang panjang serta alih fungsi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Apalagi secara populasi, tenaga P3K di Jawa Barat dan Banten telah bertambah 18.157 individu sepanjang semester kedua tahun 2023 saja, demikian juga dengan tenaga P3K yang menjadi debitur bank bjb, mendorong pertumbuhan bisnis konsumer dari 5,6% secara tahunan pada triwulan kedua, menjadi 6,3% pada triwulan keempat, dengan rate 25 sampai 50 basis poin diatas untuk loan baru yang dibukukan.
Pada tahun 2023, bank bjb juga melakukan pengembangan usaha secara grup melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB). Bergabungnya Bank Bengkulu dalam KUB bersama bank bjb syariah menandai langkah penting, dengan bank bjb menjadi BPD pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan proses KUB, menjadi benchmark bagi proses KUB seluruh BPD.
Selain Bank Bengkulu, bank bjb juga telah menjalin komitmen KUB dengan Bank Jambi, Bank Maluku Malut dan Bank Sultra yang telah menandatangani Letter of Intent untuk bersinergi dalam kerangka KUB pada tanggal 29 September 2022. Teranyar bank bjb sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Sultra untuk melangkah lebih lanjut dalam kerangka KUB pada 4 Maret 2024.
"Dengan bergabungnya keempat BPD tersebut, kami melihat bank bjb secara grup akan lebih berperan dalam Industri Perbankan Nasional dengan menjadi 10 besar perbankan berdasarkan total aset secara konsolidasi," ucap Yuddy.
Di samping fokus pada pertumbuhan bisnis, bank bjb juga memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Melalui program penangkapan karbon, bank bjb telah menyerap emisi karbon dan berpartisipasi aktif dalam bursa karbon Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan kinerja bisnis kami sambil memperhatikan prinsip-prinsip berkelanjutan dan tanggung jawab sosial," ujar Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam keterangan resmi, Selasa (5/3/2024).
Berdasarkan laporan bank bjb mencatatkan beberapa pencapaian termasuk pertumbuhan kredit sebesar 7,5% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal IV 2023. Meskipun ada sedikit perlambatan, bank bjb tetap fokus pada segmen dengan yield tinggi untuk menjaga kinerja keuangan yang tangguh dan efisien.
Dia optimistis consumer loan sebagai captive market masih memiliki peluang pertumbuhan yang baik. Adapun consumer loan dengan yield 12,2% mampu tumbuh 6,3% secara tahunan. Optimisme tersebut didorong dari pembukaan penerimaan ASN setelah periode moratorium yang panjang serta alih fungsi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Apalagi secara populasi, tenaga P3K di Jawa Barat dan Banten telah bertambah 18.157 individu sepanjang semester kedua tahun 2023 saja, demikian juga dengan tenaga P3K yang menjadi debitur bank bjb, mendorong pertumbuhan bisnis konsumer dari 5,6% secara tahunan pada triwulan kedua, menjadi 6,3% pada triwulan keempat, dengan rate 25 sampai 50 basis poin diatas untuk loan baru yang dibukukan.
Pada tahun 2023, bank bjb juga melakukan pengembangan usaha secara grup melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB). Bergabungnya Bank Bengkulu dalam KUB bersama bank bjb syariah menandai langkah penting, dengan bank bjb menjadi BPD pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan proses KUB, menjadi benchmark bagi proses KUB seluruh BPD.
Selain Bank Bengkulu, bank bjb juga telah menjalin komitmen KUB dengan Bank Jambi, Bank Maluku Malut dan Bank Sultra yang telah menandatangani Letter of Intent untuk bersinergi dalam kerangka KUB pada tanggal 29 September 2022. Teranyar bank bjb sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Sultra untuk melangkah lebih lanjut dalam kerangka KUB pada 4 Maret 2024.
"Dengan bergabungnya keempat BPD tersebut, kami melihat bank bjb secara grup akan lebih berperan dalam Industri Perbankan Nasional dengan menjadi 10 besar perbankan berdasarkan total aset secara konsolidasi," ucap Yuddy.
Di samping fokus pada pertumbuhan bisnis, bank bjb juga memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Melalui program penangkapan karbon, bank bjb telah menyerap emisi karbon dan berpartisipasi aktif dalam bursa karbon Indonesia.
(nng)
tulis komentar anda