Turun 14,75%, Laba PGAS Jadi Rp4,32 Triliun di 2023

Rabu, 13 Maret 2024 - 13:24 WIB
PGN mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang tahun 2023 lalu. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGNmencatatkan penurunan laba bersih sepanjang tahun 2023 lalu. Laba perseroan tercatat sebesar USD278,09 juta atauRp4,32 triliun, turun 14,75% dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD326,23 juta.

Sementara itu, pendapatan perseroan naik 2,17% menjadi USD3,64 miliar atau Rp56,75 triliun, dari sebelumnya sebesar USD3,56 miliar. Berdasarkan segmennya, pendapatan niaga dan transmisi tercatat sebesar USD3,08 miliar atau Rp48,08 triliun. Kemudian, pendapatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas tercatat sebesar USD452,99 juta atau Rp7,05 triliun, serta pendapatan operasi tercatat sebesar USD491,58 juta atau Rp7,65 triliun.



Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan PGAS tahun lalu tercatat sebesar USD2,91 miliar atau Rp45,33 triliun, naik 4,47% dari sebelumnya sebesar USD2,78 miliar. Sementara itu, beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD201,72 juta atau Rp3,13 triliun, serta beban lainnya tercatat sebesar USD14,06 juta atau Rp218,92 miliar.



Per Desember 2023, total nilai aset PGAS tercatat sebesar USD6,59 miliar atau Rp102,71 triliun, susut dari akhir Desember 2022 yang sebesar USD7,19 miliar. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD3,05 miliar dan ekuitas sebesar USD3,54 miliar.

Adapun, perseroan menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja di tahun 2024 mendatang. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan menggencarkan diversifikasi produk dan optimalisasi portofolio. Rosa menjelaskan strategi perseroan di tahun depan antara lain melakukan revitalisasi tangki F-6004 pada Terminal LNG Arun. Upaya tersebut dilakukan guna mendukung aspirasi untuk menjadikan Terminal LNG Arun sebagai LNG Hub leader di Asia.

Terminal LNG Arun sendiri terletak di jalur perdagangan yang strategis dan dekat dengan pasar LNG yang sedang berkembang di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Nantinya, Tangki yang tidak teroptimalkan akan dimodifikasi, sehingga kapasitas dengan desain 127.000 meter kubik dapat beroperasi kembali ke depannya. Adapun proyek ini sekarang dalam tahap mencari mitra kerja untuk pekerjaan Engineering-Procurement-Construction (EPC).



Di samping itu, perseroan juga akan mengembangkan LNG Bunkering Services, mengoptimalkan penyaluran pipa minyak Rokan, meningkatkan produksi wilayah kerja (WK) Pangkah. Peningkatan produksi di WK Pangkah dinilai mampu menciptakan unlock value dari wilayah kerja tersebut. Serta penyiapan bisnis clean dan renewables energy, antara lain adalah gas biometana untuk permintaan di Jawa Barat dan pembangunan infrastruktur gas menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More