Investasi Hulu Migas Seret di 2023, SKK Migas Ungkap Biang Keroknya

Rabu, 13 Maret 2024 - 19:01 WIB
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto membeberkan, kendala yang menyebabkan investasi hulu migas 2023 tidak mencapai target yang ditetapkan dalam APBN sebesar USD15,56 miliar. Foto/Dok
JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas ) Dwi Soetjipto membeberkan, kendala yang menyebabkan investasi hulu migas 2023 tidak mencapai target yang ditetapkan dalam APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) sebesar USD15,56 miliar. Sebagai informasi realisasi investasi hulu migas pada 2023 hanya USD13,7 miliar.

"Investasi 2023 ini terkendala pengeboran sumur pengembangan karena safety stand down awal tahun, ketersediaan rig, tenaga kerja, serta banjir di beberapa lokasi, sekarang sudah surut dan mulai aktif lagi," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/2/2024).





Kendati demikian diungkapkan Dwi, realisasi investasi 2023 ini masih lebih tinggi 5% dibandingkan long term plan (LTP) yang sudah ditetapkan serta di atas tren investasi E&P Global. Ia menambahkan, untuk target investasi 2024 pihaknya juga telah menetapkan sebesar USD17,7 miliar atau naik 29% dibandingkan realisasi 2023.

"Ini adalah target yang waktu itu diperkirakan bisa mencapai LTP kita. Tergambar di sini investasi harus terus meningkat apabila diharapkan bisa mencapai LTP yang sudah ditetapkan," imbuhnya.



Dalam kesempatan ini, Dwi juga menegaskan, bahwa pihaknya akan lebih fokus pada kegiatan eksporasi untuk mendorong produksi migas nasional. Diungkapkannya, investasi eksplorasi tahun ini ditargetkan sebesar USD1,8 miliar atau meningkat 100% dibandingkan realisasi 2023 yang hanya tercatat USD900 kjuta.

"Disini memberi makna bahwa aspek eksplorasi yang menjadi fokus kita untuk memperbaiki tadi di diskusi informal disampaikan pertanyaan yang mengenai kapan produksi ini meningkat. Jangka pendek kita masih bisa koret-koret, kalau bahasa jawanya, kalo jangka panjang harus ketemunya cadangan-cadangan besar," tutur Dwi.

Ia menyebutkan, investasi eksplorasi juga dapat terus meningkat dengan adanya penemuan big fish atau giant dan laut dalam. Sehingga menurutnya, aktivitas dan investasi masih perlu diagresifkan lagi.

"Untuk mendapat giant discovery, target eksplorasi harus shifting dari small-medium ke medium-large, ini dari grafik di atas yang terlihat pergeseran ini terjadi grafik 2024, 2023, dan tahun-tahun sebelumnya yang dimana mengarah pada potensi sumber daya yang kecil menjadi besar, bergeser ke kanan," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More