Pak Erick Thohir! Pertamina Amblas dari Daftar Fortune Global 500 Lho..
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 16:49 WIB
JAKARTA - Kabar kurang mengenakkan datang dari perusahaan perminyakan nasional PT Pertamina (Persero) . Bagaimana tidak, holding perusahaan minyak dan gas (migas) plat merah ini tiba-tiba dikabarkan tidak lagi masuk dari daftar 500 perusahaan dunia yang memiliki pendapatan kotor terbesar yang dikumpulkan Fortune atau Fortune Global 500 . Padahal tahun lalu, Pertamina masih masuk peringkat 175 berjejer dengan perusahaan bergengsi lainnya. Namun entah kenapa, tahun ini Pertamina amblas dari Fortune Global 500.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan Pertamina tiba-tiba terdepak dari daftar nilai Fortune Global 500. Bahkan pihak Fortune tidak memberikan alasan yang jelas mengapa Pertamina dicutat dari daftar perusahaan bergengsi dengan pendapatan terbesar tersebut. "Fortune punya metode perhitungan sendiri terkait ranking Fortune Global 500. Perseroan nggak pernah dikonfirmasi," ungkap Emma di acara video conference, Sabtu (15/8/2020).
Baca Juga: Masuk Fortune Global 500, Pertamina Mampu Bersaing di Kancah Dunia
Namun demikian, pihaknya tetap berupaya meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat melenggang kembali masuk daftar Fortune Global 500. Meski begitu, untuk bisa masuk di daftar Fortune Global 500 perlu strategi jitu dan kerja keras bersama. "Yang jelas, keluarnya dari deretan tidak akan menghalangi tekad Pertamina untuk mengincar Fortune 100. Harus ada strategi extraordinary," tandas dia.
Dikonfirmasi terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir selaku pemegang saham Pertamina, belum menjawab terkait kejutan tersebut. Sebagai informasi, Pertamina tahun lalu menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500 berhasil menempati peringkat 175 dari sebelumnya ranking 253.
Baca Juga: Pertamina Kalahkan Facebook dan Alibaba di Tingkat Internasional
Tahun lalu, perseroan berhasil mencetak pendapatan menembus USD57,93 miliar atau melesat 34,9 persen dibandingkan periode sebelumnya. Keberhasilan atas kinerja tersebut Pertamina berhasil unggul dibandingkan sesama perusahaan migas lainnya seperti Repsol dan ConocoPhillips.Tak tanggung-tanggung, tahun lalu perseroan juga unggul di atas raksasa e-commerce asal China Alibaba Group Holding dan Facebook. Namun tahun ini, Pertamina hilang dari deretan Fortune Global 500.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan Pertamina tiba-tiba terdepak dari daftar nilai Fortune Global 500. Bahkan pihak Fortune tidak memberikan alasan yang jelas mengapa Pertamina dicutat dari daftar perusahaan bergengsi dengan pendapatan terbesar tersebut. "Fortune punya metode perhitungan sendiri terkait ranking Fortune Global 500. Perseroan nggak pernah dikonfirmasi," ungkap Emma di acara video conference, Sabtu (15/8/2020).
Baca Juga: Masuk Fortune Global 500, Pertamina Mampu Bersaing di Kancah Dunia
Namun demikian, pihaknya tetap berupaya meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat melenggang kembali masuk daftar Fortune Global 500. Meski begitu, untuk bisa masuk di daftar Fortune Global 500 perlu strategi jitu dan kerja keras bersama. "Yang jelas, keluarnya dari deretan tidak akan menghalangi tekad Pertamina untuk mengincar Fortune 100. Harus ada strategi extraordinary," tandas dia.
Dikonfirmasi terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir selaku pemegang saham Pertamina, belum menjawab terkait kejutan tersebut. Sebagai informasi, Pertamina tahun lalu menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500 berhasil menempati peringkat 175 dari sebelumnya ranking 253.
Baca Juga: Pertamina Kalahkan Facebook dan Alibaba di Tingkat Internasional
Tahun lalu, perseroan berhasil mencetak pendapatan menembus USD57,93 miliar atau melesat 34,9 persen dibandingkan periode sebelumnya. Keberhasilan atas kinerja tersebut Pertamina berhasil unggul dibandingkan sesama perusahaan migas lainnya seperti Repsol dan ConocoPhillips.Tak tanggung-tanggung, tahun lalu perseroan juga unggul di atas raksasa e-commerce asal China Alibaba Group Holding dan Facebook. Namun tahun ini, Pertamina hilang dari deretan Fortune Global 500.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda