Kurs Rupiah Berakhir Merosot ke Rp15.858/USD, Berikut Sentimennya

Rabu, 27 Maret 2024 - 18:48 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berakhir melemah usai kehilangan 65 poin ke level Rp15.858 per USD pada perdagangan hari ini, Rabu (27/3/2024). Foto/Dok
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berakhir melemah usai kehilangan 65 poin ke level Rp15.858 per USD pada perdagangan hari ini, Rabu (27/3/2024). Sebelumnya mata uang Garuda sempat turun menjadi Rp15.792.



Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar menguat karena sebagian besar pelaku pasar tetap bias terhadap dolar setelah sinyal dovish dari Swiss National Bank dan Bank of England mematok greenback sebagai satu-satunya mata uang dengan imbal hasil tinggi dan risiko rendah.

“Antisipasi terhadap data indeks harga PCE utama yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed dan komentar dari pejabat tinggi The Fed akhir pekan ini juga mendorong aliran dana ke dolar, terutama karena para pedagang menunggu lebih banyak isyarat mengenai penurunan suku bunga AS,” tulis Ibrahim dalam risetnya.





Selain itu komentar dari anggota dewan BOJ Naoki Tamura yang mengatakan, bahwa bank sentral harus melanjutkan secara perlahan dan terus-menerus menuju normalisasi kebijakan ultra-longgar dalam beberapa bulan mendatang. Komentarnya memperkuat dugaan bahwa BOJ akan tetap bersikap dovish dalam waktu dekat.

Kekhawatiran ini muncul terutama setelah diplomat mata uang Jepang memperingatkan bahwa mereka tidak akan mengesampingkan tindakan apa pun dalam menahan pelemahan mata uangnya.

Menteri Keuangan Shunichi Suzuki mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan mengambil “langkah tegas” terhadap pergerakan mata uang yang berlebihan, mengulangi komentarnya pada tahun 2022, ketika pemerintah melakukan intervensi tingkat tinggi untuk mendukung mata uangnya.

Dari sentimen internal, ekonom menilai pemerintahan yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang perlu untuk meramu sejumlah strategi dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6%-7%. Untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 6%-7%, tidak cukup jika pemerintahan mendatang hanya melanjutkan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More