Realisasi Penukaran Uang Baru Tembus Rp75 Triliun, BI: Puncaknya Akhir Minggu Ini
Kamis, 28 Maret 2024 - 14:37 WIB
JAKARTA - Realisasi uang layak edar (ULE) Bank Indonesia (BI) untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang baru Rupiah pada momen Ramadan dan Idulfitri 2024 telah mencapai Rp75 triliun. Berdasarkan data baru, jumlah yang sudah keluar sebesar Rp75 triliun, dari ULE yang disiapkan Rp197,6 triliun.
“Jadi hampir 38%, dan ini kan memuncak pada akhir minggu ini libur 4 hari ini sama minggu depan karena orang udah siap-siap mudik udah bawa-bawa uang,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim di tempat penukaran uang BI Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Berdasarkan data BI, peredaran jumlah ULE Rp197,6 triliun dari seluruh Indonesia, paling banyak 60% di Jawa dan yang lain kemudian terbagi ke yang paling sedikit di Bali juga Nusa Tenggara.
“Kan tergantung titik-titik kantong-kantong mudik. Tahun ini agak besar karena tetap naik, karena pertumbuhan ekonomi, masyarakat mudik tinggi, kedua THR 100% lebih cepat,” jelasnya.
Realisasi sudah 38% karena menurut BI masyarakat sudah menukar uang untuk dibawa pulang mudik, mereka sudah menyicil menukar dari sekarang. “Sehingga pada waktu mereka pulang sudah bawa uang baru ke keluarganya,” ujar Marlison.
Sebelumnya, jumlah ULE yang disediakan ini meningkat 4,65% dibandingkan realisasi tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp188,8 triliun.
Antisipasi kenaikan jumlah ULE yang disiapkan mempertimbangkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
Untuk mendukung layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat, BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan titik-titik layanan penukaran uang Rupiah di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami mengimbau masyarakat untuk melakukan penukaran di titik-titik layanan Bank Indonesia dan perbankan, karena apa? karena pasti pertama jumlahnya, pasti barunya, ketiga dijamin keasliannya, tidak ada mungkin hal-hal lain yang diperkirakan… satu lagi pasti tidak berbiaya,” ungkap Marlison.
“Jadi hampir 38%, dan ini kan memuncak pada akhir minggu ini libur 4 hari ini sama minggu depan karena orang udah siap-siap mudik udah bawa-bawa uang,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim di tempat penukaran uang BI Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Berdasarkan data BI, peredaran jumlah ULE Rp197,6 triliun dari seluruh Indonesia, paling banyak 60% di Jawa dan yang lain kemudian terbagi ke yang paling sedikit di Bali juga Nusa Tenggara.
“Kan tergantung titik-titik kantong-kantong mudik. Tahun ini agak besar karena tetap naik, karena pertumbuhan ekonomi, masyarakat mudik tinggi, kedua THR 100% lebih cepat,” jelasnya.
Realisasi sudah 38% karena menurut BI masyarakat sudah menukar uang untuk dibawa pulang mudik, mereka sudah menyicil menukar dari sekarang. “Sehingga pada waktu mereka pulang sudah bawa uang baru ke keluarganya,” ujar Marlison.
Sebelumnya, jumlah ULE yang disediakan ini meningkat 4,65% dibandingkan realisasi tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp188,8 triliun.
Antisipasi kenaikan jumlah ULE yang disiapkan mempertimbangkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
Untuk mendukung layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat, BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan titik-titik layanan penukaran uang Rupiah di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami mengimbau masyarakat untuk melakukan penukaran di titik-titik layanan Bank Indonesia dan perbankan, karena apa? karena pasti pertama jumlahnya, pasti barunya, ketiga dijamin keasliannya, tidak ada mungkin hal-hal lain yang diperkirakan… satu lagi pasti tidak berbiaya,” ungkap Marlison.
(akr)
tulis komentar anda