LPKR Bukukan Pendapatan Rp17 Triliun dan Laba Bersih Rp50 Miliar

Kamis, 28 Maret 2024 - 15:03 WIB
LPKR mencatat pertumbuhan pendapatan 15% YoY menjadi Rp17 triliun pada 2023 dengan laba bersih sebesar Rp50 miliar. Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15% YoY menjadi Rp17 triliun, laba kotor sebesar 18% YoY menjadi Rp7,7 triliun, dan EBITDA meningkat sebesar 28% YoY menjadi Rp4,2 triliun, pada tahun 2023. LPKR juga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp50 miliar.

Di segmen real estate, LPKR sukses membukukan pra penjualan Rp5,12 triliun, 5% di atas target tahun 2023 yang sebesar Rp4,9 triliun. Kinerja ini ditopang oleh keberhasilan peluncuran kota mandiri Park Serpong.

”Pendapatan real estate sendiri pada 2023 meningkat sebesar 10% YoY menjadi Rp 4,5 triliun, didorong oleh serah terima peluncuran produk yang tepat waktu, penjualan tanah, penjualan tanah pemakaman di San Diego Hills, serta peningkatan kinerja pengelolaan kota,” kata Group CEO LPKR John Riady dalam siaran persnya, Kamis (28/3/2024).

Pada 2024, LPKR telah menetapkan target pra penjualan sebesar Rp5,375 triliun, meningkat 10% dari target tahun sebelumnya. Pencapaian target tersebut akan terus didorong oleh produk-produk residensial dan komersial baru di Lippo Village dan Lippo Cikarang, serta di wilayah lain yang merupakan lahan cadangan perseroan.



Di segmen layanan kesehatan, anak usaha LPKR, yakni PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), mencatat peningkatan pendapatan sebesar 18% YoY menjadi Rp11,2 triliun dan pertumbuhan EBITDA sebesar 31% YoY menjadi Rp 2,9 triliun.

SILO juga mengalami pertumbuhan berkelanjutan dalam metrik operasional utamanya, termasuk peningkatan rawat inap sebesar 26% YoY menjadi 302.463, peningkatan hari rawat inap sebesar 16% YoY menjadi 939.877, dan peningkatan kunjungan rawat jalan sebesar 23% YoY menjadi 3.949.341.

Pada segmen gaya hidup, yang terutama bersumber dari bisnis mal dan hotel, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 9% YoY menjadi Rp 1,3 triliun. Laba kotor juga meningkat sebesar 6% YoY menjadi Rp854 miliar, sementara EBITDA turun 5% menjadi Rp289 miliar karena peningkatan opex untuk mendukung pemulihan pascapandemi.

John Riady bangga dengan hasil keuangan 2023, yang menunjukkan kinerja yang kuat di seluruh segmen bisnis, serta pengelolaan keuangan yang hati-hati di tingkat holding company. Khususnya mereka telah mencapai NPAT positif pertama sejak tahun 2018.

”Ke depan, prioritas manajemen LPKR adalah mempertahankan momentum pertumbuhan yang ada saat ini dan terus mengelola keuangan dengan bijak untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang di tengah kondisi perekonomian yang terus penuh tantangan,” ujarnya.
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More