Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Ugal-ugalan Tembus Rp70 Ribu
Sabtu, 30 Maret 2024 - 12:04 WIB
Seorang pedagang daging ayam melayani pembeli di Pasar Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (30/3/2024). FOTO/Dinar Fitra Maghisza
JAKARTA - Harga daging ayam mengalami kenaikan menjelang Lebaran. Berdasarkan pantauan di Pasar Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (30/3/2024), harga ayam karkas atau potong paling mahal menembus Rp70 ribu per ekor. Harga termurah untuk jenis unggas itu mencapai Rp45 ribu per ekor.
"Yang ukuran 1,6 harganya Rp45 ribu, yang 2,6 itu Rp70 ribu per ekor," kata Rini (56) pedagang ayam broiler.
Peningkatan harga terjadi akibat kenaikan permintaan, terlebih berlangsung menjelang hari Lebaran yang tinggal 10-11 hari lagi.
"Naik dari mulai sebelum puasa, 1 ekor biasanya Rp40 ribu yang ukuran 1,6," lanjutnya.
Adapun harga daging ayam untuk jenis dada atau paha telah menembus Rp52 ribu per kg, sementara ceker ayam menembus Rp30 ribu per kg. Peningkatan harga salah satu jenis protein ini membuat sejumlah konsumen mengeluh.
Daging ayam telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi Aisyah (30), warga Cakung. Tak ada pilihan lain, ia terpaksa merogoh kocek yang mahal demi memenuhi kebutuhan gizi keluarganya.
“Mau gimana lagi, emang harganya segini, ya karena sudah jadi kebutuhan. Harapannya ya semoga bisa lebih murah,” paparnya.
"Yang ukuran 1,6 harganya Rp45 ribu, yang 2,6 itu Rp70 ribu per ekor," kata Rini (56) pedagang ayam broiler.
Peningkatan harga terjadi akibat kenaikan permintaan, terlebih berlangsung menjelang hari Lebaran yang tinggal 10-11 hari lagi.
"Naik dari mulai sebelum puasa, 1 ekor biasanya Rp40 ribu yang ukuran 1,6," lanjutnya.
Adapun harga daging ayam untuk jenis dada atau paha telah menembus Rp52 ribu per kg, sementara ceker ayam menembus Rp30 ribu per kg. Peningkatan harga salah satu jenis protein ini membuat sejumlah konsumen mengeluh.
Daging ayam telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi Aisyah (30), warga Cakung. Tak ada pilihan lain, ia terpaksa merogoh kocek yang mahal demi memenuhi kebutuhan gizi keluarganya.
“Mau gimana lagi, emang harganya segini, ya karena sudah jadi kebutuhan. Harapannya ya semoga bisa lebih murah,” paparnya.
(nng)
tulis komentar anda