Macet Horor di Pelabuhan Merak, Menhub Budi Singgung Ketidaktaatan Pemudik

Senin, 08 April 2024 - 15:51 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi angkat suara soal macet horor di Pelabuhan Merak yang mencapai 10 km. Foto/Dok
JAKARTA - Pelabuhan Merak yang macet menjadi salah satu atensi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait arus mudik tahun ini. Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, antrean kendaraan yang ingin masuk tersebut adalah salah satu ketidaktaatan masyarakat.

"Yang terakhir Merak, Merak ini memang seperti yang disampaikan pak Presiden terdapat jumlah yang melebihi dan mohon maaf, ketidaktaatan masyarakat pengguna ya," kata Menhub Budi kepada wartawan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024).



Budi menggambarkan ketidaktaatan pemudik , yang dia maksud dengan membandingkan dengan pemudik via kereta api. "Kalau di kereta api kan dia punya tiket dia datang 2 jam sebelumnya, kalau ini ada yang belum (punya) tiket bahkan jalannya besok pagi dia datang, maka terjadilah antrian sebanyak lebih dari 10 km," jelas Menhub.





Menurut Menhub, kapal di Pelabuhan Merak juga harus lebih besar dan cepat. Dia mengaku sudah lapor ke Presiden Joko Widodo jika dermaga di Merak juga harus ditambah.

"Jadi issue-nya bahwa di Merak ini, satu diharuskan memiliki kapal yang lebih besar dan lebih cepat. Kedua memang harus ada tambahan dermaga. Kami sudah bahas dan tadi saya lapor Pak Presiden. Pak ini butuh dermaga, Pak presiden tambahin. Kapal juga harus tambah," ungkap Budi.

Adapun Menhub Budi mengibaratkan, jika kapal dengan 15 knot atau 500 knot pasti kurang maksimal, sehingga perlu adanya kapal besar di atas 1.000 knot jadi kecepatan harus ada di atas 15 bahkan 20 ribu knot.

"Tapi Alhamdulillah kami punya grup di Angkutan Lebaran ini dengan Kapolda, TNI, Pak Menko dan dengan pihak-pihak yang terlibat, kami pagi, sore, siang malam berkomunikasi dan ini bisa menyelesaikan masalah," kata dia.

Menhub Budi mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah evaluasi terhadap antrean tersebut. Dia mengatakan pengaturan bongkar muat di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni telah dilakukan.

"Nah apa yang kita lakukan? kami datang bersama Pak Menko PMK, dengan TNI dengan Polri lalu kita rapatkan beberapa cara bertindak yang efektif, kemarin. Pagi masih belasan kilo lalu kita lakukan mitigasi bahwa kapal itu kalau di Bakauheni, nggak boleh muat, sehingga dia bisa balik, dan relatif cepat. Dan di sini nggak bongkar. Jadi cepat untuk menarik gitu ya," jelasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More