Kemenko Perekonomian Gelar Rakor Bahas Imbas Konflik Timur Tengah

Selasa, 16 April 2024 - 12:34 WIB
Airlangga mengatakan, guna meredam dampak kenaikan harga minyak global akibat konflik geopolitik Iran dan Israel, Pemerintah juga mencermati kondisi APBN agar dapat menjalankan perannya secara optimal sebagai shock absorber. "Koordinasi lebih lanjut akan dilakukan bersama otoritas moneter dan fiskal untuk menghasilkan bauran kebijakan dalam menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi," tandasnya.

Terkait perkembangan di Kawasan Timur Tengah, Dubes RI di Amman (Jordania) menyampaikan harapannya agar tidak terjadi eskalasi karena akan berdampak pada ekonomi negara-negara di kawasan dan termasuk berdampak ke Indonesia. "Berbagai pihak saat ini berupaya untuk meredam eskalasi konflik. Secara umum, ketegangan

di kawasan meningkat, namun sejauh ini masih dapat dikelola," ungkap Dubes Ade Padmo Sarwono.

Dubes RI Teheran (Iran) Ronny P Yuliantoro menambahkan, Indonesia perlu mengantisipasi dampak ketegangan di kawasan dan disrupsi logistik serta rantai pasok, karena pentingnya posisi dan jalur Selat Hormuz yang mengakomodasi puluhan ribu kapal per tahun.

Dirjen Aspasaf Abdul Kadir Jailani pun turut menekankan perlunya antisipasi kemungkinan eskalasi dari situasi yang ada di Kawasan pada saat ini. "Semua pihak saat ini tidak menginginkan eskalasi. Namun, perlu diantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dan dampaknya terhadap ekonomi mengingat nilai penting Selat Hormuz dan Laut Merah, serta pengaruh terhadap harga minyak dan biaya logistik," ujarnya.
(fjo)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More