Rupiah Diprediksi Melemah ke Rp16.400, Tertekan Sentimen The Fed
Rabu, 17 April 2024 - 20:58 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan menyentuh angka Rp16.200 per USD. Pelemahan rupiah salah satunya dipengaruhi kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed yang masih akan mempertahankan suku bunga demi menjaga inflasi.
"Dengan tingkat inflasi yang masih belum stabil menguat di angka 3,5% pada Maret 2024 The Fed masih akan menahan suku bunga. Hal ini menarik bagi para investor untuk memindahkan asetnya ke AS," ujar Founder dan CEO Astronacci International Gema Goeyardi dalam riset Astronacci, dikutip, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya pelemahan rupiah tidak hanya disebabkan data ekonomi AS tapi juga perang antara Iran dan Israel. Konflik kedua negara semakin meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang berpotensi semakin meluas. "Dampak adanya konflik ini akan berimbas ke harga komoditas serta inflasi global," kata dia.
Dia memproyeksikan pelemahan rupiah masih akan terus berlanjut hingga mancapai level 16.400. Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan sebesar 0,60% ke level 16.272 per USD pada perdagangan Rabu (17/4).
"Dengan tingkat inflasi yang masih belum stabil menguat di angka 3,5% pada Maret 2024 The Fed masih akan menahan suku bunga. Hal ini menarik bagi para investor untuk memindahkan asetnya ke AS," ujar Founder dan CEO Astronacci International Gema Goeyardi dalam riset Astronacci, dikutip, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya pelemahan rupiah tidak hanya disebabkan data ekonomi AS tapi juga perang antara Iran dan Israel. Konflik kedua negara semakin meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang berpotensi semakin meluas. "Dampak adanya konflik ini akan berimbas ke harga komoditas serta inflasi global," kata dia.
Dia memproyeksikan pelemahan rupiah masih akan terus berlanjut hingga mancapai level 16.400. Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan sebesar 0,60% ke level 16.272 per USD pada perdagangan Rabu (17/4).
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda