Desak CEO Putus Kontrak Rp19 T dengan Israel, 28 Karyawan Google Dipecat

Kamis, 18 April 2024 - 14:52 WIB
Google memecat karyawannya yang terlibat dalam protes terhadap kontrak dengan Israel. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Google memecat 28 karyawannya yang terlibat dalam protes terhadap kontrak dengan Pemerintah Israel yang dimiliki oleh raksasa komputasi awan ini dengan pesaingnya Amazon. Pemecatan tersebut dilakukan setelah sembilan karyawan ditangkap ketika berpartisipasi dalam aksi protes di kantor Google di Sunnyvale, California, dan New York City. Para pekerja tersebut ditahan selama beberapa jam sebelum akhirnya dibebaskan, kata para karyawan.

Para karyawan, yang merupakan bagian dari kelompok yang disebut No Tech for Apartheid, telah menulis surat dan melakukan aksi protes terhadap kesepakatan Google untuk menjual teknologi ke Israel sejak tahun 2021. Ketegangan atas kontrak komputasi awan, yang dikenal sebagai Nimbus, di antara para karyawan di Google dan Amazon telah meningkat sejak perang Israel-Gaza dimulai pada bulan Oktober.

Para pengkritik proyek ini mengatakan bahwa proyek ini akan meningkatkan pengawasan pemerintah Israel terhadap warga Palestina dan menyebabkan pengungsian dan diskriminasi lebih lanjut. Dalam sebuah pernyataan melalui email, juru bicara Google mengatakan, "Para pekerja tersebut dipecat karena secara fisik menghalangi pekerjaan karyawan lain dan mencegah mereka mengakses fasilitas kami sebagai bentuk pelanggaran yang jelas terhadap kebijakan kami, dan perilaku yang sama sekali tidak dapat diterima."





"Setelah menolak beberapa permintaan untuk meninggalkan lokasi, penegak hukum dilibatkan untuk mengeluarkan mereka untuk memastikan keamanan kantor," kata email tersebut dikutip The Washington Post, Kamis (18/4/2024).

"Sejauh ini kami telah menyelesaikan investigasi individu yang mengakibatkan pemutusan hubungan kerja terhadap 28 karyawan, dan akan terus melakukan investigasi dan mengambil tindakan yang diperlukan."

Ke-28 karyawan yang dipecat, yang dikunci dari perangkat kerja mereka pada Selasa malam dan mengetahui pemutusan hubungan kerja mereka melalui email pada pagi harinya, mengatakan bahwa mereka terkejut dan marah dengan keputusan perusahaan.

"Saya sangat marah," kata salah satu karyawan yang dipecat yang membantu mengorganisir aksi duduk tetapi tidak berpartisipasi secara langsung.

"Ini adalah respon yang sangat tidak proporsional terhadap para pekerja yang membela moralitas dan meminta pertanggungjawaban Google atas janji-janjinya. Memecat orang yang terkait dengan acara yang tidak mereka sukai, sungguh tidak bisa dipercaya."



Berdasarkan laporan New York Post, para karyawan pro-Palestina yang tergabung dalam kelompok "No Tech for Apartheid" tersebut membacakan pernyataan yang mengecam Google atas kontraknya dengan pemerintah Israel. Mereka menuntut Google membatalkan partisipasi dalam Project Nimbus. Proyek dengan kontrak senilai USD1,2 miliar atau setara Rp19 triliun tersebut melibatkan Google Cloud dan Amazon Web Services.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More