Erick Thohir: Arahan Saya ke BUMN Optimalkan Beli Dolar, Bukan Borong

Jum'at, 19 April 2024 - 17:46 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi. Selain itu, situasi perang saat ini membuat harga energi global kian perkasa. Akibatnya, Bank Sentral di seluruh dunia akan merespon dengan menunda kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan.

Sikap Bank Sentral itu mengakibatkan terjadi capital outflows dari negara berkembang dan membuat kenaikan imbal hasil obligasi, kenaikan suku bunga pasar dana (funding market), dan akhirnya kredit. Saat ini imbal hasil obligasi negara sudah di level 6,98 persen.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah agar mengambil langkah antisipasi terhadap dinamika global yang kian memanas saat ini. BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam USD) yang besar juga diminta melakukan pembelian USD dengan tepat guna, bijaksana, dan sesuai prioritas untuk memenuhi kebutuhannya. Perseroan yang dimaksud di antaranya, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), Holding BUMN Farmasi, hingga MIND ID.

"Arahan saya kepada BUMN adalah untuk mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan, bukan memborong. Intinya adalah jangan sampai berlebihan, kita harus bijaksana dalam menyikapi kenaikan USD saat ini," ujar Erick kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).





Permintaan Erick dinilai sejalan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam mengantisipasi dampak lanjutan dari gejolak geopolitik dan ekonomi global.

Di mana, pemerintah telah memiliki instrumen dalam bentuk devisa hasil ekspor yang ingin ditempatkan di dalam negeri, selain itu pemerintah menginginkan impor konsumtif dapat ditahan dulu dalam situasi saat ini. "Untuk itu pengendalian belanja dan impor BUMN harus dengan prioritas dan sesuai dengan kebutuhan yang paling mendesak," papar Erick.

Baca Juga: Anak Buah Erick Thohir Sangkal Ada Perintah BUMN Borong Dolar AS

Utamanya, BUMN yang memiliki eksposur impor dan utang dalam denominasi USD. Dia juga mengingatkan Direksi BUMN agar lebih awas dan tidak membeli USD secara berlebihan dan menumpuk.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More