Didorong Dana Murah, BSI Raup Laba Rp1,71 Triliun di Awal 2024

Selasa, 30 April 2024 - 12:10 WIB
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berhasil mencetak laba bersih Rp1,71 triliun pada kuartal I 2024, di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif. Foto/Dok
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) berhasil mencetak laba bersih Rp1,71 triliun pada kuartal I 2024, di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, kinerja positif tersebut didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi BSI dalam menjalankan fungsi intermediasi.

“Alhamdulillah, di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri mampu mencetak kinerja yang impresif,” kata Hery Gunardi dalam paparan kinerja kuartal I BSI, Selasa (30/4/2024).





Pencapaian positif BSI didorong oleh pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh pesat, yaitu 10,43% (yoy) mencapai Rp297 triliun yang didominasi oleh dana murah. Dimana tabungan tumbuh 8,75% dan giro tumbuh hingga 10,52%.

Pencapaian tersebut pun berhasil membawa posisi BSI berada di peringkat 5 secara nasional dari sisi penghimpunan Tabungan. Dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal 1 2024 mencapai Rp247 triliun atau tumbuh 15,89% (yoy).



Dari nilai tersebut, sebesar 54,62% disalurkan pada segmen consumer. Kemudian, sebesar 27,81% disalurkan ke segmen wholesale dan 17,56% ke segmen retail. Pada segmen konsumer sendiri, pembiayaan terbesar disalurkan untuk pembiayaan griya, mitraguna, pensiun, bisnis emas, oto, cicil emas dan hasanah card.

Adapun untuk pembiayaan berkelanjutan, BSI telah menyalurkan Rp59,2 triliun yang didominasi oleh sektor UMKM sebesar Rp46,6 triliun, sustainable agriculture Rp4,9 triliun, energi terbarukan Rp0,9 triliun, dan proyek green lainnya sebesar Rp0,6 triliun.

“Kami memiliki komitmen untuk terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan kualitas yang sehat. Pada kuartal I/2024, BSI mencatat Aset sebesar Rp358 triliun tumbuh 14,25% dengan Return On Asset (ROA) 2,51%, return on equity (ROE) 18,30%, financing to deposit ratio (FDR) sebesar 83,05% dengan non-performing financing (NPF) gross 2,01% serta cash coverage 196,61,” jelas Hery.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More