Holding Ultra Mikro Terus Meningkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan
Selasa, 30 April 2024 - 16:34 WIB
JAKARTA - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank yang memiliki fokus bisnis pada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki target pencapaian 90 persen dari inklusi keuangan di tahun 2025 dengan target porsi pinjaman untuk UMKM mencapai 85 persen.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari pada konferensi pers 'Perkembangan Holding Ultra Mikro dan Nasabah Mekaar dalam Rangka Pemberdayaan Perempuan' yang diselenggarakan di Media Center Kementerian BUMN pada Selasa (30/4/2024).
Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti Supari mengungkapkan, salah satu strategi untuk mencapai target pencapaian 90 persen dari inklusi keuangan di tahun 2025 yakni dengan memanfaatkan sumber pertumbuhan baru yang berasal dari segmen ultra mikro menjadi enabler melalui holding Ultra Mikro.
Semenjak dibentuknya Holding Ultra Mikro pada 2021, BRI bersama PNM serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan,dimana dari 45 juta usaha ultra mikro masih terdapat 18 juta usaha ultra mikro yang masih belum terlayani.
“Melalui ekosistem holding Ultra Mikro, BRI bersama PNM dan Pegadaian dapat berfokus pada core business masing-masing dengan menyediakan journey nasabah yang berkelanjutan yang bermanfaat tidak hanya secara ekonomi, namun juga dari aspek sosial,” kata Supari.
BRI dalam Holding Ultra Mikro memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan kapabilitas nasabah Mikro dan Ultra Mikro di Indonesia dengan kepemilikan channel, produk, tenaga pemasar serta customer base yang besar, dukungan infrastruktur yang luas serta sebagai mitra pemerintah dalam implementasi kebijakan keberpihakan kepada nasabah Mikro dan Ultra Mikro.
Dengan terbentuknya holding Ultra Mikro, terdapat pergeseran nasabah yang belum terlayani layanan keuangan formal, dari 14 juta usaha di tahun 2022 menjadi 9 juta nasabah.
Secara nasional, progress inklusi keuangan telah mengalami peningkatan 3,3 persen menjadi 87,30 persen diukur dari penggunaan produk dan layanan keuangan. Sedangkan literasi keuangan di Indonesia mencapai 42,7 persen dengan peningkatan di indeks pengetahuan produk keuangan, kemampuan berhitung, dan tujuan pengelolaan keuangan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari pada konferensi pers 'Perkembangan Holding Ultra Mikro dan Nasabah Mekaar dalam Rangka Pemberdayaan Perempuan' yang diselenggarakan di Media Center Kementerian BUMN pada Selasa (30/4/2024).
Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti Supari mengungkapkan, salah satu strategi untuk mencapai target pencapaian 90 persen dari inklusi keuangan di tahun 2025 yakni dengan memanfaatkan sumber pertumbuhan baru yang berasal dari segmen ultra mikro menjadi enabler melalui holding Ultra Mikro.
Semenjak dibentuknya Holding Ultra Mikro pada 2021, BRI bersama PNM serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan,dimana dari 45 juta usaha ultra mikro masih terdapat 18 juta usaha ultra mikro yang masih belum terlayani.
“Melalui ekosistem holding Ultra Mikro, BRI bersama PNM dan Pegadaian dapat berfokus pada core business masing-masing dengan menyediakan journey nasabah yang berkelanjutan yang bermanfaat tidak hanya secara ekonomi, namun juga dari aspek sosial,” kata Supari.
BRI dalam Holding Ultra Mikro memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan kapabilitas nasabah Mikro dan Ultra Mikro di Indonesia dengan kepemilikan channel, produk, tenaga pemasar serta customer base yang besar, dukungan infrastruktur yang luas serta sebagai mitra pemerintah dalam implementasi kebijakan keberpihakan kepada nasabah Mikro dan Ultra Mikro.
Dengan terbentuknya holding Ultra Mikro, terdapat pergeseran nasabah yang belum terlayani layanan keuangan formal, dari 14 juta usaha di tahun 2022 menjadi 9 juta nasabah.
Secara nasional, progress inklusi keuangan telah mengalami peningkatan 3,3 persen menjadi 87,30 persen diukur dari penggunaan produk dan layanan keuangan. Sedangkan literasi keuangan di Indonesia mencapai 42,7 persen dengan peningkatan di indeks pengetahuan produk keuangan, kemampuan berhitung, dan tujuan pengelolaan keuangan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda