AS Kerek Tarif Produk China 3 Kali Lipat, Siap-siap Perang Dagang Memanas
Rabu, 15 Mei 2024 - 10:50 WIB
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebutkan bakal menggandakan serta melipatgandakan tarif untuk beberapa produk China . Hal ini menjadi langkah terbaru dalam konflik perdagangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Tarif terhadap barang-barang sektor-sektor strategis dari China, akan dinaikkan atau ditambahkan setelah melalui proses peninjauan selama dua tahun. Hal ini dilansir Bloomberg, mengutip dari nara sumber yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Peningkatan paling tajam akan mempengaruhi kendaraan listrik buatan China, dengan total retribusi naik menjadi 102,5% dari sebelumnya 27,5%. Item lain yang ditargetkan seperti baterai, sel surya, baja dan aluminium, dimana tarifnya bakal naik dua kali lipat atau tiga kali lipat.
Sebelumnya pada bulan Maret, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, China memproduksi terlalu banyak baterai, panel surya, dan mobil listrik, membanjiri pasar dengan barang-barang murah, yang katanya merugikan pekerja Amerika.
Sebuah kelompok perdagangan AS, Alliance for American Manufacturing, mengatakan pada bulan Februari bahwa industri otomotif China menimbulkan "ancaman eksistensial" bagi pembuat mobil AS. Hal itu mengingat harga "sangat rendah" dari produsen mobil China seperti BYD.
Seperti diketahui perang dagang antara Washington dan Beijing dimulai pada 2018, ketika Presiden Donald Trump saat itu mulai menetapkan tarif dan hambatan perdagangan lainnya terhadap China. Ia mengklaim kebijakan itu diambil untuk mengatasi apa yang ia gambarkan sebagai praktik perdagangan yang tidak adil.
Sejak itu, Gedung Putih telah mengambil tindakan lebih lanjut terhadap perusahaan-perusahaan China dan membatasi investasi di negara itu.
Baca Juga
Tarif terhadap barang-barang sektor-sektor strategis dari China, akan dinaikkan atau ditambahkan setelah melalui proses peninjauan selama dua tahun. Hal ini dilansir Bloomberg, mengutip dari nara sumber yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Peningkatan paling tajam akan mempengaruhi kendaraan listrik buatan China, dengan total retribusi naik menjadi 102,5% dari sebelumnya 27,5%. Item lain yang ditargetkan seperti baterai, sel surya, baja dan aluminium, dimana tarifnya bakal naik dua kali lipat atau tiga kali lipat.
Baca Juga
Sebelumnya pada bulan Maret, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, China memproduksi terlalu banyak baterai, panel surya, dan mobil listrik, membanjiri pasar dengan barang-barang murah, yang katanya merugikan pekerja Amerika.
Sebuah kelompok perdagangan AS, Alliance for American Manufacturing, mengatakan pada bulan Februari bahwa industri otomotif China menimbulkan "ancaman eksistensial" bagi pembuat mobil AS. Hal itu mengingat harga "sangat rendah" dari produsen mobil China seperti BYD.
Seperti diketahui perang dagang antara Washington dan Beijing dimulai pada 2018, ketika Presiden Donald Trump saat itu mulai menetapkan tarif dan hambatan perdagangan lainnya terhadap China. Ia mengklaim kebijakan itu diambil untuk mengatasi apa yang ia gambarkan sebagai praktik perdagangan yang tidak adil.
Sejak itu, Gedung Putih telah mengambil tindakan lebih lanjut terhadap perusahaan-perusahaan China dan membatasi investasi di negara itu.
tulis komentar anda