Sanksi Barat ke Rusia Bikin Uni Eropa Kelimpungan, Kini Dihantam Krisis Baru
Rabu, 29 Mei 2024 - 16:07 WIB
JAKARTA - Uni Eropa menghadapi krisis baru akibat sanksi barat ke Rusia. Asosiasi Industri Perikanan Rusia mengutip data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan UE kini kekurangan ikan kod sebagai bahan utama yang digunakan dalam banyak hidangan tradisional di seluruh benua.
Menurunnya hasil panen dan pembatasan perdagangan dengan Rusia sebagai produsen ikan kod terbesar di dunia telah mendorong kenaikan harga produk sehingga memaksa beberapa negara Uni Eropa mencari opsi yang lebih murah.
"Meskipun ada kenaikan harga yang signifikan, konsumen tidak meninggalkan ikan kod secara massal, meskipun sebagian beralih ke ikan putih yang lebih murah, terutama ikan pollock," ujar Direktur Asosiasi Produsen Ikan Rusia German Zverev dikutip Rusia Today dari Kantor Berita TASS, Rabu (29/5/2024).
Bisnis pengolahan ikan juga berjuang untuk memastikan jumlah pasokan yang cukup, mengutip laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). "Permintaan yang stabil di tengah-tengah penurunan pasokan telah menciptakan ketidakseimbangan di pasar," ungkap Zverev.
Laporan GLOBEFISH terbaru dari FAO telah memperingatkan adanya penurunan dramatis pada stok ikan kod Atlantik tahun ini. Industri pengolahan ikan juga terkena dampak dari sanksi Rusia, menurut dokumen tersebut.
"Larangan perdagangan dengan Federasi Rusia menyusul konflik di Ukraina, membawa dampak buruk bagi para prosesor Eropa. Mereka tidak mendapatkan bahan baku yang cukup," demikian bunyi laporan tersebut.
Produk makanan, kecuali produk kelas atas seperti kaviar, dikecualikan dari sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Namun, Oktober lalu Norwegia sebagai produsen ikan kod terkemuka lainnya menangguhkan semua impor makanan laut Rusia melalui penyeberangan perbatasan utama, dengan alasan infrastruktur yang tidak memadai di sana.
Sanksi ini juga menghambat kemampuan Rusia untuk melakukan perdagangan luar negeri dan melakukan transaksi, dengan mengeluarkan negara ini dari sistem keuangan barat. Dua spesies ikan kod yang paling umum adalah ikan kod Atlantik, yang dipanen di seluruh Atlantik Utara oleh Norwegia dan Rusia, dan ikan kod Pasifik yang berasal dari Laut Bering dan Barents dan Teluk Alaska.
Pada Desember, Rusia melarang penangkapan ikan ini di dua zona penting di Pasifik, dengan alasan adanya penurunan pendaratan spesies ini. "Langkah ini akan berdampak negatif pada industri itu sendiri dan pasar, di mana harga ikan kod sudah sangat tinggi," keluh FAO.
Menurunnya hasil panen dan pembatasan perdagangan dengan Rusia sebagai produsen ikan kod terbesar di dunia telah mendorong kenaikan harga produk sehingga memaksa beberapa negara Uni Eropa mencari opsi yang lebih murah.
"Meskipun ada kenaikan harga yang signifikan, konsumen tidak meninggalkan ikan kod secara massal, meskipun sebagian beralih ke ikan putih yang lebih murah, terutama ikan pollock," ujar Direktur Asosiasi Produsen Ikan Rusia German Zverev dikutip Rusia Today dari Kantor Berita TASS, Rabu (29/5/2024).
Bisnis pengolahan ikan juga berjuang untuk memastikan jumlah pasokan yang cukup, mengutip laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). "Permintaan yang stabil di tengah-tengah penurunan pasokan telah menciptakan ketidakseimbangan di pasar," ungkap Zverev.
Laporan GLOBEFISH terbaru dari FAO telah memperingatkan adanya penurunan dramatis pada stok ikan kod Atlantik tahun ini. Industri pengolahan ikan juga terkena dampak dari sanksi Rusia, menurut dokumen tersebut.
"Larangan perdagangan dengan Federasi Rusia menyusul konflik di Ukraina, membawa dampak buruk bagi para prosesor Eropa. Mereka tidak mendapatkan bahan baku yang cukup," demikian bunyi laporan tersebut.
Produk makanan, kecuali produk kelas atas seperti kaviar, dikecualikan dari sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Namun, Oktober lalu Norwegia sebagai produsen ikan kod terkemuka lainnya menangguhkan semua impor makanan laut Rusia melalui penyeberangan perbatasan utama, dengan alasan infrastruktur yang tidak memadai di sana.
Sanksi ini juga menghambat kemampuan Rusia untuk melakukan perdagangan luar negeri dan melakukan transaksi, dengan mengeluarkan negara ini dari sistem keuangan barat. Dua spesies ikan kod yang paling umum adalah ikan kod Atlantik, yang dipanen di seluruh Atlantik Utara oleh Norwegia dan Rusia, dan ikan kod Pasifik yang berasal dari Laut Bering dan Barents dan Teluk Alaska.
Pada Desember, Rusia melarang penangkapan ikan ini di dua zona penting di Pasifik, dengan alasan adanya penurunan pendaratan spesies ini. "Langkah ini akan berdampak negatif pada industri itu sendiri dan pasar, di mana harga ikan kod sudah sangat tinggi," keluh FAO.
(nng)
tulis komentar anda