SOS! Agar Tak Tenggelam oleh Pandemi, Sektor Pelayaran Butuh Dukungan

Kamis, 20 Agustus 2020 - 05:45 WIB
Sektor pelayaran butuh dukungan dari pemerintah dan perbankan untuk dapat bertahan dari dampak pandemi Covid-19 saat ini. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Associatioan (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, penyelenggaraan angkutan laut di Indonesia masih dihadapi oleh berbagai tantangan, ditambah lagi dengan adanya Covid-19 menjadikan kinerja pelayaran semakin sulit. Karena itu, kolaborasi antara pelayaran, pemerintah/OJK, dan perbankan perlu ditingkatkan guna menghadapi kondisi ini.

Hal itu diungkapkan Carmelita dalam webinar bertema "Restrukturisasi Perusahaan Pelayaran di Masa Pandemi Covid-19", yang digelar Dewan Pengurus Pusat (DPP) INSA bekerja sama dengan Myshipgo, Rabu (19/8/2020). Webinar yang diinisiasi oleh Bidang Pembiayaan dan Asuransi INSA ini memberikan gambaran mengenai dampak Covid-19 bagi industri pelayaran nasional serta perlunya dukungan dari sisi moneter kepada pelayaran nasional di masa pandemi ini.

(Baca Juga: Terjepit, Sektor Pelayaran Butuh Stimulus Cepat dan Tepat)

Carmelita menuturkan, kolaborasi atau kerja sama yang bisa ditingkatkan salah satunya adalah mengenai restrukturisasi pinjaman bagi perusahaan pelayaran nasional. "Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat saling memberikan keuntungan dan bermanfaat bagi semua pihak," kata Carmelita.

Wakil Ketua Umum VII INSA Faty Khusumo menuturkan bagi perusahaan pelayaran kerja sama ini sangat dibutuhkan untuk modal usaha, dan modal operasional guna menjaga cash flow (arus kas) perusahaan-perusahaan pelayaran. Faty berharap kinerja perusahaan bisa kembali normal dan melaksanakan kewajiban dengan lancar kepada perbankan dan pemerintah.



"Angkutan laut sebagai infrastruktur, diharapkan bisa menjembatani kepentingan bersama sehingga sektor ini juga harus dijaga bersama-sama dengan kolaborasi," ungkapnya.

Saat ini, skema pembiayaan bagi angkutan laut masih berjangka waktu pendek dengan beban bunga yang cukup tinggi. Padahal angkutan laut merupakan sektor usaha yang padat modal dan padat karya dengan tingkat pengembalian investasi yang panjang.

Ketua Yayasan INSA Manunggal yang juga Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia Theo Lekhatompesy mengungkapkan, kondisi pelayaran nasional saat ini persaingannya sudah sangat kompetitif, sehingga hal yang sangat dibutuhkan adalah pendanaan yang kompetitif bukannya investasi asing.

"Paling tidak berikan equal treatment sebagaimana negara lain memberdayakan industri pelayarannya. Dengan begitu industri pelayaran nasional bisa bersaing dengan pelayaran global," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More