Mendorong Peningkatan Perdagangan Indonesia dan Nigeria
Rabu, 12 Juni 2024 - 11:56 WIB
JAKARTA - Pada sela-sela pertemuan para menteri perdagangan dan investasi negara OKI di Turki, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Nigeria Doris Uzoka-Anite. Sejumlah isu penting mengenai perdagangan kedua negara dibahas di antaranya perkembangan pertumbuhan ekonomi hingga potensi penguatan kerjasama perdagangan antar kedua negara.
Jika dilihat angka tren perdagangan antar kedua negara sepanjang lima tahun terakhir (2019-2023) cenderung menunjukan hasil yang cukup baik, meskipun belum maksimal. Secara angka perdagangan kedua negara tersebut mengalami pertumbuhan 30% dengan nilai total perdagangan mencapai USD4,4 miliar.
“Pertumbuhan perdagangan bilateral meningkat 30% namun masih dapat ditingkatkan karena Nigeria adalah negara terbesar di kawasan dengan sumber daya alam yang kaya,” kata Zulhas dalam pertemuan bilateral di Turki, Selasa (11/6/2024).
Oleh karena itu, Zulhas mengatakan, bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Nigeria bisa terus ditingkatkan. Langkah ini dinilainya penting agar kedua negara bisa merasakan keuntungan yang sama. Apalagi presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto juga menetapkan target pertumbuhan ekonomi 7-8%.
“Indonesia berharap PTA (Preferential Trade Agreement) bilateral dengan Nigeria dapat segera direalisasikan di mana Indonesia sudah memiliki banyak pengalaman perjanjian dagang dengan sejumlah negara di kawasan lainnya. Sehingga dengan PTA kita berharap bisa mengakselerasi perdagangan kedua negara. Jika nantinya berjalan dengan baik kerja sama ini dapat ditingkatkan,” tuturnya.
“Indonesia dan Nigeria merupakan kekuatan ekonomi utama di kawasan masing-masing. Nigeria sebagai kekuatan ekonomi di benua Afrika, Indonesia sebagai ekonomi utama di Asia Tenggara,” sambungnya.
Dia mengatakan, pertemuan tersebut juga mendorong agar perjanjian kerja sama antar kedua negara tersebut terus ditingkatkan. Sebab Indonesia memiliki sejumlah komoditas potensial untuk diekspor.
Baca Juga
Jika dilihat angka tren perdagangan antar kedua negara sepanjang lima tahun terakhir (2019-2023) cenderung menunjukan hasil yang cukup baik, meskipun belum maksimal. Secara angka perdagangan kedua negara tersebut mengalami pertumbuhan 30% dengan nilai total perdagangan mencapai USD4,4 miliar.
“Pertumbuhan perdagangan bilateral meningkat 30% namun masih dapat ditingkatkan karena Nigeria adalah negara terbesar di kawasan dengan sumber daya alam yang kaya,” kata Zulhas dalam pertemuan bilateral di Turki, Selasa (11/6/2024).
Oleh karena itu, Zulhas mengatakan, bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Nigeria bisa terus ditingkatkan. Langkah ini dinilainya penting agar kedua negara bisa merasakan keuntungan yang sama. Apalagi presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto juga menetapkan target pertumbuhan ekonomi 7-8%.
“Indonesia berharap PTA (Preferential Trade Agreement) bilateral dengan Nigeria dapat segera direalisasikan di mana Indonesia sudah memiliki banyak pengalaman perjanjian dagang dengan sejumlah negara di kawasan lainnya. Sehingga dengan PTA kita berharap bisa mengakselerasi perdagangan kedua negara. Jika nantinya berjalan dengan baik kerja sama ini dapat ditingkatkan,” tuturnya.
“Indonesia dan Nigeria merupakan kekuatan ekonomi utama di kawasan masing-masing. Nigeria sebagai kekuatan ekonomi di benua Afrika, Indonesia sebagai ekonomi utama di Asia Tenggara,” sambungnya.
Dia mengatakan, pertemuan tersebut juga mendorong agar perjanjian kerja sama antar kedua negara tersebut terus ditingkatkan. Sebab Indonesia memiliki sejumlah komoditas potensial untuk diekspor.
Lihat Juga :
tulis komentar anda