IHSG Ditutup Lesu, Belum Mampu Kembali ke Rp7.000

Kamis, 13 Juni 2024 - 17:14 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup ke zona merah pada sesi terakhir perdagangan Kamis (13/6/2024). FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Sempat menguat di awal sesi, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini ditutup ke zona merah pada sesi terakhir perdagangan. IHSG ditutup melemah 18,5 poin atau 0,27 persen ke level 6.831.

Pada penutupan perdagangan, Kamis (13/6/2024), terdapat 251 saham menguat, 285 saham melemah dan 235 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp13,6 triliun dari 42,5 miliar saham yang diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 0,49 persen ke 858,625, indeks JII melemah 0,5 persen ke 496,319, indeks IDX30 turun 0,44 persen ke 425,223 dan indeks MNC36 turun 0,42 persen ke 319,476.





Untuk indeks yang melemah hanya ada sektor infrastruktur 0,02 persen dan transportasi 0,1 persen. Sedangkan sektor yang lain mayoritas menguat ada energi 2,57 persen, barang baku 0,02 persen, industri 0,01 persen, non siklikal 0,03 persen, siklikal 0,26 persen, kesehatan 0,34 persen, keuangan 0,59 persen, properti 0,05 persen, teknologi 1,1 persen.

Sementara, saham-saham yang masuk top gainers yaitu PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) naik 24,78 persen ke Rp282, PT PAM Mineral Tbk (NICL) naik 15,79 persen ke Rp198 dan saham PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) naik 14,67 persen ke Rp86.

Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) turun 11,22 persen di Rp87, PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) turun 9,09 persen di Rp20 dan PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) merosot 8,93 persen di Rp1020.



Sedangkan tiga saham yang teraktif diperdagangkan antara lain PT PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More