Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa
Jum'at, 21 Juni 2024 - 13:43 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Gas ( Pertagas ) mendukung integrasi pipa transmisi gas bumi Pulau Sumatera yang tersambung hingga Jawa Barat dan Jawa Timur. Integrasi tersebut diyakini akan bermanfaat bagi berbagai sektor, mulai dari peningkatan monetisasi gas bumi di sektor hulu, naiknya utilisasi pipa di transporter hingga pemenuhan gas di sektor hilir.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso dalam sesi Diskusi Panel Forum Gas Nasional 2024 yang digelar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, Pertagas sebagai pemain utama dalam penyediaan infrastruktur energi di Indonesia memiliki jaringan pipa transmisi gas bumi sepanjang 2.713 km yang terkoneksi dengan pipa transmisi milik Sub Holding Gas PT Pertamina (Persero).
Dia menegaskan bahwa hal ini merupakan milestone penting dalam upaya mengintegrasikan pipa transmisi gas bumi dari Sumatera hingga Jawa nantinya. Selain itu, jelas Gamal, pipa Pertagas selama ini juga telah menyalurkan gas bumi ke industri strategis nasional, seperti pupuk, kilang, kelistrikan, baja dan industri pengguna akhir lainnya di Indonesia.
"Kapasitas operasi yang dimiliki Pertagas saat ini memungkinkan untuk penyaluran gas bumi terintegrasi dari Jawa Timur ke Jawa Barat melalui pipa Cisem (Cirebon-Semarang) tahap 2 nantinya," ujar Gamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/6/2024).
Dalam Sesi Diskusi Panel dengan tema Metodologi, Kapasitas, dan Pola Transportasi Gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat, Gamal mengatakan bahwa jika pipa-pipa tersebut sudah dapat tersambung, maka penyaluran gas bumi akan terkoneksi dari wilayah Jawa Timur ke Jawa Barat. Dengan begitu, surplus pasokan gas bumi di Jawa Timur dapat memenuhi defisit kebutuhan gas di Jawa Barat.
Agar dapat terutilisasi dengan optimal, sambung dia, maka integrasi pipa transmisi gas bumi dari Sumatera hingga Jawa akan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu Interkoneksi, Integrasi dan Interoperabilitas. Gamal menjelaskan, tahap pertama adalah interkoneksi pipa gas yang sudah dimulai dari tahun 2020 dengan integrasi pipa SSWJ milik Sub Holding Gas dengan pipa WJA milik Pertagas. Tahapan interkoneksi ini akan paralel berjalan dengan tahapan lainnya hingga 2027 dengan selesainya interkoneksi pipa Dumai-Sei-Mangkei.
Selanjutnya tahap kedua, yakni integrasi sistem operasi, rute dan skema komersial lintas pipa transmisi. Sedangkan tahap terakhir adalah interoperabilitas dengan menerapkan skema Gas Transporter Agreement (GTA) Multi-transporter dan Gas Sales Agreement (GSA) Multi Destination, diharapkan mampu menciptakan fleksibilitas penyaluran yang akan dikoordinasikan secara operasionalnya di tim Integrated Command Center.
"Sebagai operator pipa transmisi Cisem tahap-1 milik LEMIGAS Kementerian ESDM, Pertagas sebagai bagian dari Sub Holding Gas, berharap dapat mendukung integrasi pipa transmisi Sumatera-Jawa yang bertujuan untuk mencapai optimalisasi utilisasi gas bumi di Indonesia," tegasnya.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso dalam sesi Diskusi Panel Forum Gas Nasional 2024 yang digelar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, Pertagas sebagai pemain utama dalam penyediaan infrastruktur energi di Indonesia memiliki jaringan pipa transmisi gas bumi sepanjang 2.713 km yang terkoneksi dengan pipa transmisi milik Sub Holding Gas PT Pertamina (Persero).
Dia menegaskan bahwa hal ini merupakan milestone penting dalam upaya mengintegrasikan pipa transmisi gas bumi dari Sumatera hingga Jawa nantinya. Selain itu, jelas Gamal, pipa Pertagas selama ini juga telah menyalurkan gas bumi ke industri strategis nasional, seperti pupuk, kilang, kelistrikan, baja dan industri pengguna akhir lainnya di Indonesia.
"Kapasitas operasi yang dimiliki Pertagas saat ini memungkinkan untuk penyaluran gas bumi terintegrasi dari Jawa Timur ke Jawa Barat melalui pipa Cisem (Cirebon-Semarang) tahap 2 nantinya," ujar Gamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/6/2024).
Dalam Sesi Diskusi Panel dengan tema Metodologi, Kapasitas, dan Pola Transportasi Gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat, Gamal mengatakan bahwa jika pipa-pipa tersebut sudah dapat tersambung, maka penyaluran gas bumi akan terkoneksi dari wilayah Jawa Timur ke Jawa Barat. Dengan begitu, surplus pasokan gas bumi di Jawa Timur dapat memenuhi defisit kebutuhan gas di Jawa Barat.
Agar dapat terutilisasi dengan optimal, sambung dia, maka integrasi pipa transmisi gas bumi dari Sumatera hingga Jawa akan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu Interkoneksi, Integrasi dan Interoperabilitas. Gamal menjelaskan, tahap pertama adalah interkoneksi pipa gas yang sudah dimulai dari tahun 2020 dengan integrasi pipa SSWJ milik Sub Holding Gas dengan pipa WJA milik Pertagas. Tahapan interkoneksi ini akan paralel berjalan dengan tahapan lainnya hingga 2027 dengan selesainya interkoneksi pipa Dumai-Sei-Mangkei.
Selanjutnya tahap kedua, yakni integrasi sistem operasi, rute dan skema komersial lintas pipa transmisi. Sedangkan tahap terakhir adalah interoperabilitas dengan menerapkan skema Gas Transporter Agreement (GTA) Multi-transporter dan Gas Sales Agreement (GSA) Multi Destination, diharapkan mampu menciptakan fleksibilitas penyaluran yang akan dikoordinasikan secara operasionalnya di tim Integrated Command Center.
"Sebagai operator pipa transmisi Cisem tahap-1 milik LEMIGAS Kementerian ESDM, Pertagas sebagai bagian dari Sub Holding Gas, berharap dapat mendukung integrasi pipa transmisi Sumatera-Jawa yang bertujuan untuk mencapai optimalisasi utilisasi gas bumi di Indonesia," tegasnya.
tulis komentar anda