Batalkan Kesepakatan dengan Rusia, Bank Italia Harus Bayar Rp7,8 Triliun
Jum'at, 28 Juni 2024 - 04:26 WIB
JAKARTA - Pengadilan Rusia memerintahkan bank UniCredit Italia untuk membayar sebesar USD479,44 juta atau setara Rp7,8 triliun (Kurs Rp16.351/USD), setelah membatalkan pembentukan joint venture bersama perusahaan raksasa energi Rusia, Rusia Gazprom dan Linde Jerman. Hal ini berdasarkan dokumen pengadilan seperti dilansir RT.
UniCredit merupakan, salah satu pemberi pinjaman penjamin dalam kesepakatan membangun pabrik pemrosesan gas di Ust Luga, dekat St. Petersburg, melalui usaha patungan yang disebut RusChemAlliance dengan komposisi 50% dimiliki oleh Gazprom. Proyek ini dibatalkan karena sanksi Barat atas konflik Ukraina.
RusChemAlliance yang berbasis di St. Petersburg mengajukan, gugatan sebagai bagian dari klaim untuk mencari kompensasi dari UniCredit karena diduga gagal memenuhi kewajibannya ketika kesepakatan gagal.
"Klaim itu dipenuhi sepenuhnya," kata Pengadilan Arbitrase St. Petersburg dalam sebuah pengajuan.
Semua ini bermula saat Linde, perusahaan industri dan teknik asal Jerman, membuat kesepakatan dengan RusChemAlliance untuk membangun pabrik pada tahun 2021. Namun, perusahaan menarik diri dari kontrak setelah perang Ukraina pecah, dimana diterangkan keputusan itu sesuai dengan sanksi Barat, menurut laporan perusahaan tahun 2022.'
Bulan lalu, Pengadilan Arbitrase Wilayah St. Petersburg dan Leningrad mengambil tindakan sementara atas klaim RusChemAlliance terhadap UniCredit. Bank Italia meminta agar prosesnya dibatalkan, tetapi pengadilan malah memutuskan untuk menyita properti dan aset senilai USD494,4 juta dari bisnis UniCredit di Rusia.
UniCredit mengutarakan, pada bulan Mei bahwa penyitaan tersebut, hanya mempengaruhi sebagian kecil dari aset unit Rusia, bukan seluruh anak perusahaan. UniCredit adalah salah satu dari sedikit pemberi pinjaman Uni Eropa yang terus beroperasi di Rusia, setelah sejumlah bank asing meninggalkan negara itu karena sanksi Barat terkait Ukraina.
Anak perusahaan dari bank Italia itu memungkinkan adanya pembayaran euro ke dan dari Rusia, dan termasuk dalam daftar bank sentral Rusia dari 13 lembaga kredit yang penting secara sistemik.
Langkah pengadilan Rusia dilakukan setelah Uni Eropa memberlakukan sanksi putaran ke-14 yang menargetkan gas alam cair (LNG) Rusia pada awal bulan ini. Brussels telah melarang ekspor ulang LNG Rusia melalui blok tersebut, meskipun pengiriman untuk keperluan domestik UE tidak terpengaruh.
UniCredit merupakan, salah satu pemberi pinjaman penjamin dalam kesepakatan membangun pabrik pemrosesan gas di Ust Luga, dekat St. Petersburg, melalui usaha patungan yang disebut RusChemAlliance dengan komposisi 50% dimiliki oleh Gazprom. Proyek ini dibatalkan karena sanksi Barat atas konflik Ukraina.
RusChemAlliance yang berbasis di St. Petersburg mengajukan, gugatan sebagai bagian dari klaim untuk mencari kompensasi dari UniCredit karena diduga gagal memenuhi kewajibannya ketika kesepakatan gagal.
"Klaim itu dipenuhi sepenuhnya," kata Pengadilan Arbitrase St. Petersburg dalam sebuah pengajuan.
Semua ini bermula saat Linde, perusahaan industri dan teknik asal Jerman, membuat kesepakatan dengan RusChemAlliance untuk membangun pabrik pada tahun 2021. Namun, perusahaan menarik diri dari kontrak setelah perang Ukraina pecah, dimana diterangkan keputusan itu sesuai dengan sanksi Barat, menurut laporan perusahaan tahun 2022.'
Bulan lalu, Pengadilan Arbitrase Wilayah St. Petersburg dan Leningrad mengambil tindakan sementara atas klaim RusChemAlliance terhadap UniCredit. Bank Italia meminta agar prosesnya dibatalkan, tetapi pengadilan malah memutuskan untuk menyita properti dan aset senilai USD494,4 juta dari bisnis UniCredit di Rusia.
UniCredit mengutarakan, pada bulan Mei bahwa penyitaan tersebut, hanya mempengaruhi sebagian kecil dari aset unit Rusia, bukan seluruh anak perusahaan. UniCredit adalah salah satu dari sedikit pemberi pinjaman Uni Eropa yang terus beroperasi di Rusia, setelah sejumlah bank asing meninggalkan negara itu karena sanksi Barat terkait Ukraina.
Anak perusahaan dari bank Italia itu memungkinkan adanya pembayaran euro ke dan dari Rusia, dan termasuk dalam daftar bank sentral Rusia dari 13 lembaga kredit yang penting secara sistemik.
Langkah pengadilan Rusia dilakukan setelah Uni Eropa memberlakukan sanksi putaran ke-14 yang menargetkan gas alam cair (LNG) Rusia pada awal bulan ini. Brussels telah melarang ekspor ulang LNG Rusia melalui blok tersebut, meskipun pengiriman untuk keperluan domestik UE tidak terpengaruh.
(akr)
tulis komentar anda