Lupakan Barat, BRICS Bersiap Luncurkan Sistem Keuangan Mandiri
Senin, 08 Juli 2024 - 08:22 WIB
BEIJING - BRICS sedang bersiap untuk meluncurkan sistem keuangan independen yang bebas dari dominasi pihak Barat. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk China, Igor Morgulov seperti dilansir RT.
Volume transaksi Rusia dalam mata uang nasional dengan sesama negara BRICS terus berkembang, seperti dibeberkan oleh Morgulov saat berbicara di Forum Perdamaian Dunia ke-12 (WPF), Sabtu kemarin di Beijing.
Bahkan Morgulov menyoroti bahwa omset perdagangan Rusia-Cina telah mencapai USD240 miliar, bahkan 92% transaksi diselesaikan dalam mata uang rubel dan yuan.
"Kami meninggalkan ruang yang didominasi dolar dan mengembangkan mekanisme dan alat untuk sistem keuangan yang benar-benar independen," kata duta besar, seperti dikutip oleh RIA Novosti.
Morgulov juga mengatakan, bahwa memperkenalkan mata uang tunggal baru masih jauh, akan tetapi Ia menekankan bahwa BRICS yang belum lama ini diperluas "bergerak ke arah tersebut". Untuk diketahui kelompok negara-negara berkembang BRICS saat ini terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Ethiopia, Iran dan Mesir.
Bulan lalu, Wakil Menteri Keuangan Rusia Ivan Chebeskov mengutarakan, kepada media bahwa Rusia sedang berupaya menciptakan infrastruktur penyelesaian dan pembayaran bersama dengan bank sentral negara-negara anggota BRICS.
Pejabat senior negara itu menetapkan, bahwa blok ekonomi sedang berupaya meluncurkan platform BRICS dalam mata uang nasional.
Volume transaksi Rusia dalam mata uang nasional dengan sesama negara BRICS terus berkembang, seperti dibeberkan oleh Morgulov saat berbicara di Forum Perdamaian Dunia ke-12 (WPF), Sabtu kemarin di Beijing.
Bahkan Morgulov menyoroti bahwa omset perdagangan Rusia-Cina telah mencapai USD240 miliar, bahkan 92% transaksi diselesaikan dalam mata uang rubel dan yuan.
"Kami meninggalkan ruang yang didominasi dolar dan mengembangkan mekanisme dan alat untuk sistem keuangan yang benar-benar independen," kata duta besar, seperti dikutip oleh RIA Novosti.
Morgulov juga mengatakan, bahwa memperkenalkan mata uang tunggal baru masih jauh, akan tetapi Ia menekankan bahwa BRICS yang belum lama ini diperluas "bergerak ke arah tersebut". Untuk diketahui kelompok negara-negara berkembang BRICS saat ini terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Ethiopia, Iran dan Mesir.
Bulan lalu, Wakil Menteri Keuangan Rusia Ivan Chebeskov mengutarakan, kepada media bahwa Rusia sedang berupaya menciptakan infrastruktur penyelesaian dan pembayaran bersama dengan bank sentral negara-negara anggota BRICS.
Pejabat senior negara itu menetapkan, bahwa blok ekonomi sedang berupaya meluncurkan platform BRICS dalam mata uang nasional.
Lihat Juga :
tulis komentar anda