Kementan Sosialisasikan dan Uji Rasa Special Bali Beef
Senin, 24 Agustus 2020 - 11:18 WIB
LOMBOK - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian terus melakukan upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing produk daging sapi asli Indonesia.
Kali ini melalui Branding Special Bali Beef untuk daging sapi bali dari hasil penggemukan berbasis pakan lokal, yaitu lamtoro taramba, dan melalui penanganan pasca-panen tertentu yang menghasilkan daging rendah lemak namun tetap bertekstur empuk.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada acara Sosialisasi dan Uji Rasa Special Bali Beef di Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB), yang juga dihadiri Gubernur Provinsi NTB, sangat menyambut baik program ini karena diharapkan dapat menjadi produk unggulan nasional yang diakui dunia.
Syahrul juga memuji kelembutan Special Bali Beef pada saat mencicipi daging yang sudah dijadikan steak. Ia mengaku baru pertama kali merasakan kelembutan daging dari Indonesia yang luar biasa.
"Daging yang selembut ini untuk pertama kalinya. Kelembutannya saya rasa sudah seperti daging sapi impor. Selain itu, ada aroma yang khas dan ini bisa menjadi keunggulan dibanding daging sapi lainnya," kata Menteri Syahrul.
Ia berpesan, ke depannya pengembangan Special Bali Beef ini harus terus dilanjutkan. Harapannya, agar produksi, kualitas daging dan pemasarannya terus meningkat. Menteri SYL meyakini, Special Beef Bali ini akan menjadi prospek yang baik ke depannya.
"Kalau mau lebih lagi, saya kira memang dari waktu ke waktu harus dijaga pemeliharaan dan peningkatan kualitasnya. Termasuk memberikan sosialisasi ke rumah potong hewan bagaimana tata cara memotongnya," ucapnya.
"Ini daging Indonesia, khas Indonesia dan tidak kalah lembut dengan daging impor, saya sangat menikmati. Saya yakin ini sebuah prospek baik ke depannya," tandas Menteri SYL.
Sementara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengungkapkan akan berkomitmen mengembangkan Special Bali Beef ini di NTB. Pasalnya, NTB menurutnya memiliki potensi besar untuk pengembangan Special Bali Beef karena Lamtaro Taramba untuk pakan melimpah.
Kali ini melalui Branding Special Bali Beef untuk daging sapi bali dari hasil penggemukan berbasis pakan lokal, yaitu lamtoro taramba, dan melalui penanganan pasca-panen tertentu yang menghasilkan daging rendah lemak namun tetap bertekstur empuk.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada acara Sosialisasi dan Uji Rasa Special Bali Beef di Mandalika Nusa Tenggara Barat (NTB), yang juga dihadiri Gubernur Provinsi NTB, sangat menyambut baik program ini karena diharapkan dapat menjadi produk unggulan nasional yang diakui dunia.
Syahrul juga memuji kelembutan Special Bali Beef pada saat mencicipi daging yang sudah dijadikan steak. Ia mengaku baru pertama kali merasakan kelembutan daging dari Indonesia yang luar biasa.
"Daging yang selembut ini untuk pertama kalinya. Kelembutannya saya rasa sudah seperti daging sapi impor. Selain itu, ada aroma yang khas dan ini bisa menjadi keunggulan dibanding daging sapi lainnya," kata Menteri Syahrul.
Ia berpesan, ke depannya pengembangan Special Bali Beef ini harus terus dilanjutkan. Harapannya, agar produksi, kualitas daging dan pemasarannya terus meningkat. Menteri SYL meyakini, Special Beef Bali ini akan menjadi prospek yang baik ke depannya.
"Kalau mau lebih lagi, saya kira memang dari waktu ke waktu harus dijaga pemeliharaan dan peningkatan kualitasnya. Termasuk memberikan sosialisasi ke rumah potong hewan bagaimana tata cara memotongnya," ucapnya.
"Ini daging Indonesia, khas Indonesia dan tidak kalah lembut dengan daging impor, saya sangat menikmati. Saya yakin ini sebuah prospek baik ke depannya," tandas Menteri SYL.
Sementara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengungkapkan akan berkomitmen mengembangkan Special Bali Beef ini di NTB. Pasalnya, NTB menurutnya memiliki potensi besar untuk pengembangan Special Bali Beef karena Lamtaro Taramba untuk pakan melimpah.
tulis komentar anda