Revolusi Transportasi Publik, Bus Listrik Golden Dragon Ramaikan Pasar RI
Minggu, 11 Agustus 2024 - 10:32 WIB
JAKARTA - PT Sinar Armada Globalindo (SAG) mempertahankan kemitraan dengan Golden Dragon Bus Co., LTD. di ajang terkemuka Busworld Southeast Asia Exhibition di JIExpo Kemayoran, pada bulan Mei 2024. Bersama-sama, mereka menyediakan produk bus terbaik dan layanan profesional ke pasar Indonesia.
Model kolaboratif ini tidak hanya mendorong pertukaran komprehensif antara China dan Indonesia di sektor transportasi, tetapi juga menyalakan kembali vitalitas baru ke dalam transportasi publik Indonesia.
Pada 2019, PT. SAG memperkenalkan produk pertamanya Bus Low Deck 12M ke Indonesia dan sudah beroperasi di tahun 2023, mendukung program pemerintah Langit Biru untuk pengendalian polusi udara. Kesepakatan terbaru mencakup pengoperasian bus High Deck 12M tambahan yang akan beroperasional dalam koridor TransJakarta pada Desember 2024, memperkuat komitmen mereka terhadap mobilitas bersih dan keberlanjutan lingkungan.
"Sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan Golden Dragon Bus, setelah kunjungan beberapa kali ke pabrik Golden Dragon, saya sangat terkesan dengan pengejaran teknologi yang luar biasa dan sikap pragmatis terhadap pasar. Kami sepakat bersama mewujudkan transportasi efisien, andal, aman dan bernilai tinggi," ujar Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis SAG, Andre Jodjana.
Sesuai dengan pengesahan PP mengenai Nilai Ekonomi Karbon (NEK) oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2022. Pemerintah berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030 sebagai bagian dari komitmen dalam Perjanjian Paris.
Kementerian ESDM juga menyatakan bahwa kendaraan listrik dapat mengurangi emisi hingga 50% dibandingkan kendaraan BBM, dimana perjalanan 10 km dengan BBM menghasilkan 2,4 kg CO2, sedangkan kendaraan listrik hanya menghasilkan 1,1 kg CO2, mengurangi 1,3 kg CO2 setiap 10 km perjalanan.
"Selain itu, beban operasional kendaraan listrik tahunan pun semakin ringan, yaitu hemat sekitar 74% untuk bahan bakar dan sekitar 48% untuk maintenance mesin kendaraan," tambahnya.
Dengan dukungan penuh dari Golden Dragon, PT SAG berhasil memperkenalkan bus listrik ke pasar Indonesia dan meraih pujian luas. Kini, bus listrik Golden Dragon memiliki posisi penting di pasar Indonesia.
"SAG yakin dengan prospek kerjasama ini dan berencana memperkenalkan bus listrik dengan perakitan lokal guna mempercepat transfer teknologi ke putra dan putri Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru," pungkasnya.
Model kolaboratif ini tidak hanya mendorong pertukaran komprehensif antara China dan Indonesia di sektor transportasi, tetapi juga menyalakan kembali vitalitas baru ke dalam transportasi publik Indonesia.
Pada 2019, PT. SAG memperkenalkan produk pertamanya Bus Low Deck 12M ke Indonesia dan sudah beroperasi di tahun 2023, mendukung program pemerintah Langit Biru untuk pengendalian polusi udara. Kesepakatan terbaru mencakup pengoperasian bus High Deck 12M tambahan yang akan beroperasional dalam koridor TransJakarta pada Desember 2024, memperkuat komitmen mereka terhadap mobilitas bersih dan keberlanjutan lingkungan.
"Sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan Golden Dragon Bus, setelah kunjungan beberapa kali ke pabrik Golden Dragon, saya sangat terkesan dengan pengejaran teknologi yang luar biasa dan sikap pragmatis terhadap pasar. Kami sepakat bersama mewujudkan transportasi efisien, andal, aman dan bernilai tinggi," ujar Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis SAG, Andre Jodjana.
Sesuai dengan pengesahan PP mengenai Nilai Ekonomi Karbon (NEK) oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2022. Pemerintah berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030 sebagai bagian dari komitmen dalam Perjanjian Paris.
Kementerian ESDM juga menyatakan bahwa kendaraan listrik dapat mengurangi emisi hingga 50% dibandingkan kendaraan BBM, dimana perjalanan 10 km dengan BBM menghasilkan 2,4 kg CO2, sedangkan kendaraan listrik hanya menghasilkan 1,1 kg CO2, mengurangi 1,3 kg CO2 setiap 10 km perjalanan.
"Selain itu, beban operasional kendaraan listrik tahunan pun semakin ringan, yaitu hemat sekitar 74% untuk bahan bakar dan sekitar 48% untuk maintenance mesin kendaraan," tambahnya.
Dengan dukungan penuh dari Golden Dragon, PT SAG berhasil memperkenalkan bus listrik ke pasar Indonesia dan meraih pujian luas. Kini, bus listrik Golden Dragon memiliki posisi penting di pasar Indonesia.
"SAG yakin dengan prospek kerjasama ini dan berencana memperkenalkan bus listrik dengan perakitan lokal guna mempercepat transfer teknologi ke putra dan putri Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda