IWAPI Tegaskan Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Kebijakan Bisnis
Senin, 12 Agustus 2024 - 22:18 WIB
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menegaskan pentingnya kesetaraan gender dalam kebijakan bisnis di Indonesia. Hal itu disampaikan Deputy Chairperson for Research, Development and Employment IWAPI Rinawati Prihatiningsih dalam Inisiatif SheTrades darı International Trade Centre (ITC).
"ITC bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan memvalidasi hasil dari SheTrades Outlook di Indonesia, serta mendiskusikan rekomendasi untuk reformasi kebijakan potensial dan bantuan teknis," kata dia dalam keterangannya, Senin (12/8/2024).
Dia menjelaskan pengertian pengarusutamaan gender sebagai proses integrasi perspektif gender ke dalam semua tingkat pembuatan dan pelaksanaan kebijakan. Langkah ini dianggap penting karena memastikan bahwa kebutuhan dan kontribusi baik perempuan maupun laki-laki diakui dan dipertimbangkan secara adil dalam setiap kebijakan.
"Saat ini perempuan memiliki peran yang vital dalam perekonomian Indonesia. Hasıl studi mencatat perempuan mencakup sekitar 49 persen dari angkatan kerja di Indonesia. UMKM yang dipimpin oleh perempuan juga mencakup sekitar 60 persen dari seluruh UMKM di Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Tidak hanya itu, para perempuan Pengusaha turut menyumbang sekitar 20 persen terhadap PDB Indonesia melalui bisnis mereka. Data ini menunjukkan betapa pentingnya peran perempuan dalam ekonomi nasional.
Untuk itu, Rinawati menjelaskan komitmen IWAPI dalam mengarusutamakan gender. Misi dan visi IWAPI adalah untuk mempromosikan kewirausahaan perempuan dan kesetaraan gender serta memberdayakan perempuan agar dapat berpartisipasi penuh dalam ekonomi.
IWAPI memiliki kerangka strategis yang melibatkan kolaborasi, advokasi, dan pengembangan kapasitas untuk mencapai tujuan tersebut. Lalu, sebagai bagian dari keterlibatannya di tingkat regional, IWAPI memainkan peran penting dalam inisiatif ASEAN Women Entrepreneurs Network (AWEN) dan G20 EMPOWER.
“Melalui platform ini, IWAPI mengadvokasi kebijakan yang meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan dan mendorong kolaborasi antar negara anggota untuk berbagi praktik terbaik dan sumber daya,” ungkapnya.
"ITC bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan memvalidasi hasil dari SheTrades Outlook di Indonesia, serta mendiskusikan rekomendasi untuk reformasi kebijakan potensial dan bantuan teknis," kata dia dalam keterangannya, Senin (12/8/2024).
Dia menjelaskan pengertian pengarusutamaan gender sebagai proses integrasi perspektif gender ke dalam semua tingkat pembuatan dan pelaksanaan kebijakan. Langkah ini dianggap penting karena memastikan bahwa kebutuhan dan kontribusi baik perempuan maupun laki-laki diakui dan dipertimbangkan secara adil dalam setiap kebijakan.
"Saat ini perempuan memiliki peran yang vital dalam perekonomian Indonesia. Hasıl studi mencatat perempuan mencakup sekitar 49 persen dari angkatan kerja di Indonesia. UMKM yang dipimpin oleh perempuan juga mencakup sekitar 60 persen dari seluruh UMKM di Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Tidak hanya itu, para perempuan Pengusaha turut menyumbang sekitar 20 persen terhadap PDB Indonesia melalui bisnis mereka. Data ini menunjukkan betapa pentingnya peran perempuan dalam ekonomi nasional.
Untuk itu, Rinawati menjelaskan komitmen IWAPI dalam mengarusutamakan gender. Misi dan visi IWAPI adalah untuk mempromosikan kewirausahaan perempuan dan kesetaraan gender serta memberdayakan perempuan agar dapat berpartisipasi penuh dalam ekonomi.
IWAPI memiliki kerangka strategis yang melibatkan kolaborasi, advokasi, dan pengembangan kapasitas untuk mencapai tujuan tersebut. Lalu, sebagai bagian dari keterlibatannya di tingkat regional, IWAPI memainkan peran penting dalam inisiatif ASEAN Women Entrepreneurs Network (AWEN) dan G20 EMPOWER.
“Melalui platform ini, IWAPI mengadvokasi kebijakan yang meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan dan mendorong kolaborasi antar negara anggota untuk berbagi praktik terbaik dan sumber daya,” ungkapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda