Hadapi Tantangan Digitalisasi, UMKM Butuh Pendampingan Terintegrasi
Jum'at, 16 Agustus 2024 - 17:58 WIB
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) mendorong tata ulang pendampingan UMKM di Indonesia dalam menghadapi tantangan transformasi digital di masa depan.
Perwakilan IWAPI Rinawati Prihatiningsih mengatakan penanganan pendampingan UMKM masih belum terkoordinasi dengan baik dan cenderung terfragmentasi.
"Diperlukan pendampingan yang inklusif, berkelanjutan dan fokus sesuai dengan sektor dan skala usaha," ujar dia dalam acara FGD bertajuk Menata Ulang Pendampingan UMKM, dikutip Jumat (16/8/2024).
Rinawati juga menekankan pentingnya transisi dari ego-sistem, di mana setiap pemangku kepentingan bekerja secara terpisah, menuju ekosistem yang terintegrasi. Dalam ekosistem ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan stakeholder lainnya seperti akademisi, media dan LSM penting untuk menciptakan sinergi yang kuat dan efektif dalam mendukung UMKM perempuan.
IWAPI sebagai organisasi yang berdedikasi untuk memberdayakan perempuan pengusaha telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mendukung perempuan UMKM. Salah satu program unggulan IWAPI adalah pelatihan digital yang melibatkan lebih dari 10.000 perempuan pengusaha di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Sandiaga Bangga Wisman Antusias Borong Produk UMKM di AKI 2024 Labuan Bajo
Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam memanfaatkan teknologi digital guna mengembangkan bisnis dan memperluas jangkauan pasar. Selain itu, IWAPI juga telah membangun jaringan internasional melalui G20 EMPOWER dan AWEN yang memungkinkan lebih dari 5.000 UMKM perempuan untuk terhubung dengan pasar global.
Melalui advokasi kebijakan yang inklusif, IWAPI berupaya menciptakan lingkungan bisnis yang lebih mendukung bagi perempuan pengusaha di Indonesia. G20 EMPOWER, sebagai inisiatif global yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan, juga memainkan peran penting dalam kegiatan ini. Program mentoring global yang diprakarsai oleh G20 EMPOWER telah melibatkan lebih dari 100.000 perempuan pengusaha di seluruh dunia.
Inisiatif ini memberikan akses kepada perempuan pengusaha untuk mendapatkan bimbingan, pelatihan kepemimpinan, dan kesempatan untuk membangun jaringan bisnis internasional.
Dia juga memberikan rekomendasi penting termasuk peningkatan akses terhadap transformasi teknologi digital, perluasan program mentoring lintas sektor serta advokasi kebijakan yang lebih inklusif dan mendukung perempuan dalam dunia bisnis berdasarkan skala usahanya.
"Dengan komitmen bersama dari semua pihak, kami yakin bahwa perempuan UMKM di Indonesia dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional," tuturnya.
Perwakilan IWAPI Rinawati Prihatiningsih mengatakan penanganan pendampingan UMKM masih belum terkoordinasi dengan baik dan cenderung terfragmentasi.
"Diperlukan pendampingan yang inklusif, berkelanjutan dan fokus sesuai dengan sektor dan skala usaha," ujar dia dalam acara FGD bertajuk Menata Ulang Pendampingan UMKM, dikutip Jumat (16/8/2024).
Rinawati juga menekankan pentingnya transisi dari ego-sistem, di mana setiap pemangku kepentingan bekerja secara terpisah, menuju ekosistem yang terintegrasi. Dalam ekosistem ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan stakeholder lainnya seperti akademisi, media dan LSM penting untuk menciptakan sinergi yang kuat dan efektif dalam mendukung UMKM perempuan.
IWAPI sebagai organisasi yang berdedikasi untuk memberdayakan perempuan pengusaha telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mendukung perempuan UMKM. Salah satu program unggulan IWAPI adalah pelatihan digital yang melibatkan lebih dari 10.000 perempuan pengusaha di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Sandiaga Bangga Wisman Antusias Borong Produk UMKM di AKI 2024 Labuan Bajo
Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam memanfaatkan teknologi digital guna mengembangkan bisnis dan memperluas jangkauan pasar. Selain itu, IWAPI juga telah membangun jaringan internasional melalui G20 EMPOWER dan AWEN yang memungkinkan lebih dari 5.000 UMKM perempuan untuk terhubung dengan pasar global.
Melalui advokasi kebijakan yang inklusif, IWAPI berupaya menciptakan lingkungan bisnis yang lebih mendukung bagi perempuan pengusaha di Indonesia. G20 EMPOWER, sebagai inisiatif global yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan, juga memainkan peran penting dalam kegiatan ini. Program mentoring global yang diprakarsai oleh G20 EMPOWER telah melibatkan lebih dari 100.000 perempuan pengusaha di seluruh dunia.
Inisiatif ini memberikan akses kepada perempuan pengusaha untuk mendapatkan bimbingan, pelatihan kepemimpinan, dan kesempatan untuk membangun jaringan bisnis internasional.
Dia juga memberikan rekomendasi penting termasuk peningkatan akses terhadap transformasi teknologi digital, perluasan program mentoring lintas sektor serta advokasi kebijakan yang lebih inklusif dan mendukung perempuan dalam dunia bisnis berdasarkan skala usahanya.
"Dengan komitmen bersama dari semua pihak, kami yakin bahwa perempuan UMKM di Indonesia dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional," tuturnya.
(nng)
tulis komentar anda