Kebutuhan Pangan Terjamin, Ini Berkat Pahlawan Pangan
Selasa, 25 Agustus 2020 - 23:43 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama jajarannya terus bekerja keras memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Berbagai program dijalankan sejak awal pandemi Covid-19 hingga kini. Oleh karena itu, apresiasi terhadap pahlawan pangan harus diberikan, apalagi sektor pertanian saat ini berhasil menjadi penopang utama bagi perekonomian nasional.
Kepala Biro Humas dan Infromasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga Andri menyatakan sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang tidak terdampak oleh pandemi Covid-19. Saat sejumlah pertumbuhan ekonomi nasional dan sektor penunjangnya mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, sektor pertanian justru mengalami pertumbuhan positif bahkan menjadi penyelamat dan penggerak perekonomian nasional.
"Kita lihat dari Data BPS, disaat pandemi Covid-19 belum juga usai, sejumlah sektor lain cenderung terpuruk. Pertumbuhan ekonomi Indonesia turun sampai 4,19 persen (q to q). Hanya sektor pertanian yang tangguh, tumbuhnya positif," demikian ujar Kepala Biro Humas dan Infromasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga Andri di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
(Baca Juga: Syahrul Tidak Sendirian, Khofifah Ikut Dorong Ekspor dan Konsumsi Pangan Lokal )
Pada kuartal II 2020, BPS merilis bahwa PDB sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dengan pencapaian 16,24% (q to q). Kemudian secara berturut-turut di tahun 2020 yakni pada kuartal I dan II, pertumbuhan PDB sektor pertanian positif sehingga ini menandakan adanya dampak positif di sisi hulu, hilir, bahkan jasa penunjang pertanian.
“Sesuai arahan Bapak Menteri SYL, Kementan tetap bekerja ke lapangan setiap harinya untuk selalu hadir dan membantu petani, peternak, serta masyarakat yang butuh dukungan dimasa pandemi seperti saat ini. Bantuan benih, pupuk, alat mesin pertanian, fasilitas dana KUR, asuransi pertanian dan pendampingan teknologi masif dilakukan,“ jelas Kuntoro.
Lebih lanjut, Kuntoro membeberkan dalam peningkatan produksi, Kementan melakukan beberapa upaya dengan memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen. Kementan juga terus mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.
"Upaya peningkatan produksi terus dilakukan Kementan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan meningkatkan volume ekspor. Keberhasilan program KUR sangat dirasakan petani, contoh salah satu korporasi di Lombok Timur dengan luas lahan 7.000 hektar mampu serap KUR Rp 105 miliar," bebernya.
(Baca Juga: Blitar Pionir Kesiapan Penuhi Kebutuhan Pangan, Mentan Yasin Limpo Terpesona )
Kepala Biro Humas dan Infromasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga Andri menyatakan sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang tidak terdampak oleh pandemi Covid-19. Saat sejumlah pertumbuhan ekonomi nasional dan sektor penunjangnya mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, sektor pertanian justru mengalami pertumbuhan positif bahkan menjadi penyelamat dan penggerak perekonomian nasional.
"Kita lihat dari Data BPS, disaat pandemi Covid-19 belum juga usai, sejumlah sektor lain cenderung terpuruk. Pertumbuhan ekonomi Indonesia turun sampai 4,19 persen (q to q). Hanya sektor pertanian yang tangguh, tumbuhnya positif," demikian ujar Kepala Biro Humas dan Infromasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga Andri di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
(Baca Juga: Syahrul Tidak Sendirian, Khofifah Ikut Dorong Ekspor dan Konsumsi Pangan Lokal )
Pada kuartal II 2020, BPS merilis bahwa PDB sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dengan pencapaian 16,24% (q to q). Kemudian secara berturut-turut di tahun 2020 yakni pada kuartal I dan II, pertumbuhan PDB sektor pertanian positif sehingga ini menandakan adanya dampak positif di sisi hulu, hilir, bahkan jasa penunjang pertanian.
“Sesuai arahan Bapak Menteri SYL, Kementan tetap bekerja ke lapangan setiap harinya untuk selalu hadir dan membantu petani, peternak, serta masyarakat yang butuh dukungan dimasa pandemi seperti saat ini. Bantuan benih, pupuk, alat mesin pertanian, fasilitas dana KUR, asuransi pertanian dan pendampingan teknologi masif dilakukan,“ jelas Kuntoro.
Lebih lanjut, Kuntoro membeberkan dalam peningkatan produksi, Kementan melakukan beberapa upaya dengan memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen. Kementan juga terus mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster.
"Upaya peningkatan produksi terus dilakukan Kementan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan meningkatkan volume ekspor. Keberhasilan program KUR sangat dirasakan petani, contoh salah satu korporasi di Lombok Timur dengan luas lahan 7.000 hektar mampu serap KUR Rp 105 miliar," bebernya.
(Baca Juga: Blitar Pionir Kesiapan Penuhi Kebutuhan Pangan, Mentan Yasin Limpo Terpesona )
tulis komentar anda