PLTU Ombilin Manfaatkan Limbah Serbuk Kayu Gantikan Batu Bara
Kamis, 29 Agustus 2024 - 14:43 WIB
JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus genjot penggunaan biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui program cofiring. Kali ini di PLTU Ombilin, Sumatera Barat limbah serbuk kayu atau sawdust dimanfaatkan sebagai alternatif untuk campuran batu bara.
Selain sebagai green booster dalam akselerasi transisi energi di Tanah Air, hal ini pun menimbulkan dampak ganda yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTU Ombilin telah menerapkan ujicoba cofiring dengan memanfaatkan biomassa berupa sawdust sejak Mei tahun 2023. Ini merupakan komitmen PLN Indonesia Power melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Ombilin dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia.
"Penggunaan biomassa di unit pembangkit PLN IP ini akan turut menurunkan emisi yang berasal dari sektor ketenagalistrikan, hal ini merupakan dukungan korporasi sebagai key player sektor hulu kelistrikan kepada Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emision pada tahun 2060," kata Edwin melalui keterangannya dikutip Kamis (29/8/2024).
Baca Juga: PLN IP Manfaatkan Green Ammonia untuk Bahan Bakar Alternatif PLTU
Edwin mengungkapkan, PLN Indonesia Power UBP Ombilin telah menggunakan 6.540,96 ton sawdust yang menghasilkan daya listrik sebesar 4.995,19 Megawatt hour (MWh) untuk menopang kelistrikan di wilayah Sumatera Bagian Tengah.
"Penggunaan biomass untuk bahan bakar cofiring PLTU Ombilin akan terus ditingkatkan sampai dengan 5 persen untuk tahun 2024 hingga 2025," tuturnya.
Selain menggunakan limbah serbuk kayu atau sawdust, sumber lain yang digunakan untuk biomass cofiring berasal dari tanaman energi yang ditanam pada lahan kering atau dibudidayakan pada kawasan hutan tanaman energi seperti pohon kaliandra, gamal dan lamtoro.
Pada sisi lain, Edwin menjelaskan bahwa dalam proses penyediaan sawdust PLN Indonesia Power UBP Ombilin mengusung konsep ekonomi kerakyatan, dimana masyarakat dilibatkan dalam menyediakan bahan baku sawdust. Dengan begitu, program cofiring ini tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi karbon dan transisi energi, namun juga meningkatkan perkonomian masyarakat secara langsung.
Selain sebagai green booster dalam akselerasi transisi energi di Tanah Air, hal ini pun menimbulkan dampak ganda yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTU Ombilin telah menerapkan ujicoba cofiring dengan memanfaatkan biomassa berupa sawdust sejak Mei tahun 2023. Ini merupakan komitmen PLN Indonesia Power melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Ombilin dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia.
"Penggunaan biomassa di unit pembangkit PLN IP ini akan turut menurunkan emisi yang berasal dari sektor ketenagalistrikan, hal ini merupakan dukungan korporasi sebagai key player sektor hulu kelistrikan kepada Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emision pada tahun 2060," kata Edwin melalui keterangannya dikutip Kamis (29/8/2024).
Baca Juga: PLN IP Manfaatkan Green Ammonia untuk Bahan Bakar Alternatif PLTU
Edwin mengungkapkan, PLN Indonesia Power UBP Ombilin telah menggunakan 6.540,96 ton sawdust yang menghasilkan daya listrik sebesar 4.995,19 Megawatt hour (MWh) untuk menopang kelistrikan di wilayah Sumatera Bagian Tengah.
"Penggunaan biomass untuk bahan bakar cofiring PLTU Ombilin akan terus ditingkatkan sampai dengan 5 persen untuk tahun 2024 hingga 2025," tuturnya.
Selain menggunakan limbah serbuk kayu atau sawdust, sumber lain yang digunakan untuk biomass cofiring berasal dari tanaman energi yang ditanam pada lahan kering atau dibudidayakan pada kawasan hutan tanaman energi seperti pohon kaliandra, gamal dan lamtoro.
Pada sisi lain, Edwin menjelaskan bahwa dalam proses penyediaan sawdust PLN Indonesia Power UBP Ombilin mengusung konsep ekonomi kerakyatan, dimana masyarakat dilibatkan dalam menyediakan bahan baku sawdust. Dengan begitu, program cofiring ini tidak hanya berdampak pada pengurangan emisi karbon dan transisi energi, namun juga meningkatkan perkonomian masyarakat secara langsung.
Lihat Juga :
tulis komentar anda