Impor 1,2 Juta Ton Beras hingga Akhir Tahun, Begini Alasan Bulog
Minggu, 01 September 2024 - 13:40 WIB
JAKARTA - Perusahaan Umum Bulog ( Perum BULOG ) berencana mengimpor 1,2 juta ton beras hingga Desember 2024 ini. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengutarakan, impor beras dilakukan karena sejumlah alasan.
Ia mengungkap, impor beras dilakukan demi menambal penurunan produksi beras sekaligus menjaga stabilitas stok dan harga beras di dalam negeri.Nantinya, beras impor akan dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP), termasuk untuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijual Rp12.500 per kg.
“Kami melihat ada prospek untuk melakukan pengadaan beras dalam negeri dalam satu sampai dua bulan ke depan, terutama pada September nanti,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional pada 2023 turun 1,39%, dari 31,54 juta ton pada 2022 menjadi 31,10 juta ton pada 2023.
BPS menyebut produksi beras di Indonesia terus menurun yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti krisis iklim, makin berkurangnya lahan pertanian dan kondisi tanah serta akses pengairan.Produksi padi pada periode Januari-April 2024 turun 17,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 22,55 juta ton.
Sementara itu, merujuk data Kerangka Sampel Area BPS, produksi beras pada Januari-Agustus 2024 diperkirakan mencapai 21,38 juta ton, lebih rendah 2,25 juta ton dari periode yang sama tahun lalu.
Ia mengungkap, impor beras dilakukan demi menambal penurunan produksi beras sekaligus menjaga stabilitas stok dan harga beras di dalam negeri.Nantinya, beras impor akan dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP), termasuk untuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijual Rp12.500 per kg.
“Kami melihat ada prospek untuk melakukan pengadaan beras dalam negeri dalam satu sampai dua bulan ke depan, terutama pada September nanti,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional pada 2023 turun 1,39%, dari 31,54 juta ton pada 2022 menjadi 31,10 juta ton pada 2023.
BPS menyebut produksi beras di Indonesia terus menurun yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti krisis iklim, makin berkurangnya lahan pertanian dan kondisi tanah serta akses pengairan.Produksi padi pada periode Januari-April 2024 turun 17,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 22,55 juta ton.
Sementara itu, merujuk data Kerangka Sampel Area BPS, produksi beras pada Januari-Agustus 2024 diperkirakan mencapai 21,38 juta ton, lebih rendah 2,25 juta ton dari periode yang sama tahun lalu.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda