Jelang Pembatasan BBM per 1 Oktober, Berikut Tingkat Konsumsi Pengguna Pertalite
Rabu, 04 September 2024 - 09:51 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga mencatat besaran volume pembelian Pertalite secara rata-rata adalah 19,5 liter setiap harinya. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menjelaskan, data tersebut di ambil dari keseluruhan transaksi Pertalite di bulan Juni 2024.
"Periode Juni 2024, 78% konsumen mengisi pertalite setiap harinya dengan rata-rata volume pengisian 19,5 liter artinya dari 78% dari populasi konsumen, pengisian pertalite 19,5 liter per hari mencukupi kebutuhan BBM untuk kendaraan mereka," jelas Heppy dalam keterangan resminya, Rabu (4/9/2024).
Adapun data rata-rata pengisian Pertalite diolah oleh Pertamina Patra Niaga dari penjualan real time di SPBU dengan menggunakan sistem SPBU yang telah terdigitalisasi. Lebih lanjut Heppy mengungkapkan, bahwa digitalisasi tersebut digunakan untuk mendorong penyaluran BBM Subsidi secara tepat melalui program Subsidi Tepat.
"Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan," paparnya.
Pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code melalui subsiditepat.mypertamina.id terus dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga dimana saat ini memprioritaskan lokasi-lokasi yang berada di wave satu yaitu wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) dan beberapa wilayah non Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
"Periode Juni 2024, 78% konsumen mengisi pertalite setiap harinya dengan rata-rata volume pengisian 19,5 liter artinya dari 78% dari populasi konsumen, pengisian pertalite 19,5 liter per hari mencukupi kebutuhan BBM untuk kendaraan mereka," jelas Heppy dalam keterangan resminya, Rabu (4/9/2024).
Adapun data rata-rata pengisian Pertalite diolah oleh Pertamina Patra Niaga dari penjualan real time di SPBU dengan menggunakan sistem SPBU yang telah terdigitalisasi. Lebih lanjut Heppy mengungkapkan, bahwa digitalisasi tersebut digunakan untuk mendorong penyaluran BBM Subsidi secara tepat melalui program Subsidi Tepat.
"Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan," paparnya.
Baca Juga
Pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code melalui subsiditepat.mypertamina.id terus dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga dimana saat ini memprioritaskan lokasi-lokasi yang berada di wave satu yaitu wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) dan beberapa wilayah non Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda