Menelisik Bisnis Gelap Sektor Energi Rusia untuk Bertahan dari Sanksi Barat

Rabu, 04 September 2024 - 11:28 WIB
"Sebagian dari selisih uang tersebut masuk ke rekening perantara di Hong Kong atau UEA dan kemudian digunakan untuk membeli barang-barang yang terkena sanksi untuk Rusia," jelas Vakulenko.

Akibatnya, kurangnya transparansi dalam penetapan harga minyak memungkinkan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Rusia menaikkan biaya transportasi untuk menghindari batasan harga minyak sebesar USD60 dan menyedot uang.

Tidak ada perkiraan pasti berapa banyak uang yang mungkin disembunyikan perusahaan-perusahaan Rusia di luar negeri. Dalam laporannya pada bulan Juli 2023, lembaga pemikir Peterson Institute (PIIE) memperkirakan bahwa bank dan perusahaan Rusia memperoleh aset baru senilai USD147 miliar di luar negeri pada tahun 2022 saja, tanpa banyak informasi yang diketahui mengenai lokasi fisik atau mata uang transaksinya.

"Aliran aset Rusia ke luar negeri terus berlanjut, seiring aliran aset keuangan negara tersebut ke luar negeri meningkat sebesar USD 44,6 miliar dalam tujuh bulan pertama tahun 2024, naik dari USD21,4 miliar," kata Bank Sentral Rusia.



Bloomberg mengutip tertundanya repatriasi dana ke Rusia dari mitra asing di tengah ancaman sanksi sekunder sebagai alasan peningkatan aset keuangan luar negeri Rusia. Dengan kata lain, tidak semua dana yang dimiliki Rusia dan perusahaan-perusahaannya di luar negeri dapat digunakan sesuai keinginan Moskow.

"Tidak ada kejelasan mengenai berapa banyak uang yang disembunyikan Kremlin di bawah kendali perusahaan-perusahaan Rusia dan asing, namun jumlah dana likuid yang dapat dengan mudah dimanfaatkan Kremlin kemungkinan besar berada pada kisaran beberapa puluh miliar, bukan ratusan" kata Maximillian Hess pendiri Enmetena Advisory dan rekan Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri.
(fch)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More